Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Toyota Corolla Altis G 1.8, Torsi Bisa Naik 23 Nm Tanpa Oprek Mesin!

Andhika Arthawijaya - Senin, 1 Juni 2020 | 22:20 WIB
Toyota Corolla Altis G 1.8 Mr.X saat uji dyno.
Dok. OTOMOTIF
Toyota Corolla Altis G 1.8 Mr.X saat uji dyno.

Otomotifnet.com - Meskipun sudah berumur 12 tahun, mobil Toyota Corolla Altis milik (sebut saja) Mr.X, masih terbilang cukup kencang saat digeber.

Bahkan bisa dibilang cukup bengis, karena sempat ‘ninggalin’ Mitsubishi Lancer GTi 1.8 yang sudah full trondol untuk jarak tempuh 402 meter.

Padahal ketika kap mesinnya dibuka, tampilan engine bay-nya masih terlihat full standar loh.

Ditambah bunyi mesin atau suara knalpotnya masih sangat halus, enggak seperti mobil kompetisi yang mesinnya sudah kena oprek.

Baca Juga: Lari Mobil Sering Nyendat-Nyendat, Periksa Beberapa Komponen Ini!

“Saya enggan lakukan ubahan yang ekstrim pada mobil ini,"

"Karena masih dipakai harian dan untuk jalan keluar kota,” beber Mr.X yang asli Bukittinggi, Sumatera Barat.

Masih kata Mr.X, ketika coba diukur performanya di atas mesin dyno, ubahan yang ia lakukan mampu mendongkrak torsi mesin hingga 23 Nm.

Mau tahu parts apa saja yang dipasang pada mobil ini?

KABEN SETAN

Baru-baru ini, dunia otomotif Indonesia dihebohkan oleh kehadiran ‘Kabel Setan’, yang mampu dongkrak torsi dan power mesin mobil ataupun motor.

Ini membuat Mr.X tertarik untuk memasangnya di Altis miliknya.

“Pernah baca ulasan di tabloid OTOMOTIF soal kabel ini, makanya langsung coba pasang 2 kabel AccentWire (AW) tipe Performace di setiap koil standarnya,”

“Totalnya saya pasang 8 kabel,” beber salah satu member Altis Indonesia Community (ALTIC) ini.

Baca Juga: Banteng Motorsport Pegang Penjualan Kabel Setan, Ini Alasannya!

Kabel 'Setan' AccentWire tipe koil.
Dok. OTOMOTIF
Kabel 'Setan' AccentWire tipe koil.

FILTER REPLACEMENT

Untuk mengejar pasokan udara yang lebih banyak, filter replacement berlabel Ferrox turut diaplikasi.

Dengan makin derasnya debit udara, terutama di putaran atas, diharapkan peak power bisa lebih mudah dicapai.

Berbeda bila dibanding waktu masih pakai filter standar yang berbahan elemen kertas.

Napas mesin di putaran atas seperti tidak mau lepas alias nahan.

Filter udara diganti keluaran Ferrox.
Dok. OTOMOTIF
Filter udara diganti keluaran Ferrox.

FULL EXHAUST SYSTEM

Di sektor pembuangan akhir, bengkel FRM Racing muffler di Jl. Raya Bogor Km.35, Cimanggis, Depok, jadi rujukan.

Header standar dengan konfigurasi 4-1 pendek, saya ubah jadi sedikit lebih panjang dengan diameter pipa dinaikkan jadi 2 inci ‘banci’. Awalnya hanya 1,675 inci,”

“Sedangkan untuk resonatornya dipilih yang lebih kecil, dengan diameter dalam 48 mm,"

"Itu agar torsinya jadi bengis,” jelas Puas Yulia Setiawan, owner produsen knalpot WRC Depok.

Saluran gas buang turut dikustom.
Dok. OTOMOTIF
Saluran gas buang turut dikustom.

UNICHIP DASTEK

Untuk menyempurnakan setingan yang sudah dilakukan sebelumnya, Mr.X langsung memasang piggyback Dastek Unichip Q4 untuk mengoptimalkan pasokan Pertamax yang dibutuhkan.

Tak hanya itu, lewat perangkat ini ignition timing digeser maju 4 derajat.

“Supaya lebih maksimal, kami menambahkan modul iDrive buat menggeser limiter-nya,”

“Bila awalnya mentok di 6.500 rpm, sekarang kami seting jadi 7.500 rpm dengan Air Fuel Ratio (AFR) 12,9:1,” Jelas Rudi Sucipto, dari RS Tuning yang bermarkas di Bintaro, Tangerang Selatan.

Aplikasi piggyback Unichip Dasetk Q4, untuk atur ulang setingan bensin dan timing pengapian.
Dok. OTOMOTIF
Aplikasi piggyback Unichip Dasetk Q4, untuk atur ulang setingan bensin dan timing pengapian.

HASIL DYNO

Dari semua ubahan tadi, peningkatan performa pun coba diukur di atas mesin dyno milik RS Tuning.

Pada run pertama, mesin belum terpasang AccentWire, namun knalpot sudah dikustom.

Didapat hasil peak power sebesar 138,1 dk @ 6.500 rpm, sedangkan torsinya 158 Nm pada 5.000 rpm.

Masuk run kedua, mulai dipasangi ‘Kabel Setan’, dan didapat peak power naik jadi 139,2 dk @ 6.500 rpm.

Sementara torsi melonjak 11 Nm jadi 169,8 Nm di 5.000 rpm.

Grafik power hasyl dyno.
Dok. OTOMOTIF
Grafik power hasyl dyno.

Terakhir saat dikombinasi dengan Unichip Dastek yang sudah diseting, peningkatan tenaga mulai terasa jauh jadi 146,1 dk pada 6.500 rpm.

Artinya terjadi peningkatan tenaga sekitar 8 dk.

Torsinya malah lebih sadis lagi, melonjak jadi 181,7 Nm pada 4.500 rpm.

Perubahan kurva grafik dyno-nya lebih cepat naik dari sebelumnya.

“Sekarang untuk mencapai 200 km/jam bakal gak butuh waktu lama lagi nih, hehehe...,” hekeh Mr.X bahagia.

Grafik torsi hasil dyno.
Dok. OTOMOTIF
Grafik torsi hasil dyno.

Editor : Andhika Arthawijaya
Sumber : Tabloid OTOMOTIF

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa