Ian mengaku konstruksi pro-link ini campuran dari macam-macam motor.
“Gado-gado, basisnya dari CBR150R. Rasanya empuk, sama kayak naik R15. Pas gak diduduki berasa tinggi, tapi pas diduduki amblas,” tunjuk pria asli Yogyakarta ini.
Monosok semakin lengkap dengan penggunaan swing arm aluminium CNC yang terlihat kokoh.
Sedang di depan upside down (USD) Equinox dipasang. “USD untuk Aerox 155 atau NMAX sama aja.
Baca Juga: Piaggio Indonesia Gelar Promo, Tawarkan Voucher Hingga Rp 4 Juta
As komstirnya serupa tapi tak sama, jadi ada sedikit bagian yang dibubut tapi gak banyak,” lanjut pria yang mengerjakan motor ini di pabriknya sendiri.
Kedua peleknya menggunakan RCB yang awalnya untuk Aerox 155, “Ubahannya gak banyak, karena as roda belakangnya sama. Kalau yang depan beda, jadi harus ganti as roda,” tambah pemilik akun Instagram @ianjuno_ ini.
Hasilnya jadi makin mirip Honda X-ADV ya? Sebut saja baby X-ADV deh!
Data Modifikasi:
Sokbreker depan: USD Equinox
Setang: Fatbar Wilwood
EFI meter: Koso
Spion: Rizoma
Stop lamp: JPA
Monosok: Scarlet
Kaliper depan: Tokico
Kaliper belakang: Brembo 2P
Sepatbor belakang: Honda CBR250RR
Editor | : | Panji Nugraha |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR