Otomotifnet - Tak banyak yang tahu kalau di Timur Tengah, ada pabrikan mobil hypercar.
Namanya W Motors. Markas besarnya berada di Dubai, Uni Umirat Arab.
Perusahaan ini termasuk baru, didirikan bulan Juli 2012 oleh pengusaha kaya bernama Ralph R Debbas.
Acara perkenalan merek baru ini dilakukan di Beirut, Lebanon 2013 lalu.
Mobil hypercar pertama yang dibuat W Motors bernama Lykan HyperSport. Mobil ini nongol pertama kalinya di Qatar Motor Show 2013.
Baca Juga: Lamborghini Huracan EVO AWD Mengaspal, Harga Rp 10 Miliaran Lebih
Nama Lykan Hypersport mulai dikenal oleh para penggemar supercar dan hypercar saat ikut bermain di sekuel film The Fast and The Furious: Furious 7.
Bahkan Lykan Hypersport disebut-sebut sebagai mobil termahal yang pernah dihadirkan di sekuel film The Fast & The Furious.
Dalam film Furious 7, hypercar ini beraksi menabrak tiga gedung pencakar langit sekaligus.
Lykan Hypersport ditengarai berada di kelas yang sama dengan Ferrari La Ferrari dan Bugatti Chiron.
Bicara angka 7, Lykan Hypersport hanya diproduksi 7 unit saja.
Bodinya dibikin dari bahan karbon fiber, tarikan garis bodi yang tajam, memiliki headlamp dari berlian, pintu gunting dengan desain eksotik.
Banyak orang bilang kalau Lykan mirip perhiasan mahal yang berjalan.
Dapur pacunya berkapasitas 3.700 cc 6 silinder twin turbocharger yang sanggup menelurkan daya hingga 770 dk dan torsi 960 Nm.
Akselerasi dari diam hingga 100 km/jam ditempuh dalam 2,9 detik saja.
Saat diluncurkan, harganya sekitar USD 3,4 juta atau dengan kurs sekarang, sekitar Rp 48 Miliar.
Di tahun 2016, Ralph R Debbas ikut membuat perusahaan baru bernama ICONIQ Motors yang berbasis di Cina.
Berbeda dengan W Motors, ICONIQ Motors fokus pada pembuatan mobil listrik Smart Passenger Vehicles (SPVs) untuk pasar Cina.
Di tahun 2017, W Motors meluncurkan produk hypercar keduanya yang disebut Fenyr SuperSport.
Di saat bersamaan, W Motors membuka galeri mobinya di distrik mewah City Walk di Dubai.
Desainnya mirip sang kakak, sama-sama eksotik dengan penuh tarikan garis bodi yang tajam.
Tak seperti sang kakak yang hanya diproduksi 7 unit saja, Fenyr dibikin ‘sedikit lebih banyak’, akan dibuat sekitar 25 unit saja.
Sasis dibikin dari bahan aluminium, bodinya dari bahan karbon fiber.
Rancang bangunnya kali ini bekerja sama dengan beberapa pabrikan otomotif seperti RUF dan Magna Steyr.
Dapur pacunya diklaim menggunakan mesin dari RUF 3.800 cc flat six twin turbo yang hasilkan daya 800 dk dan torsi 980 Nm.
Klaim akselerasi dari diam hingga 100 km/jam, hanya 2,8 detik saja, dengan kecepatan maksimum 400 km/jam.
Uniknya lagi, 5 dari 10 unit Fenyr yan sudah diproduksi ini diboyong oleh seorang warga Jepang, seperti diberitakan situs Motor1.com 13 Agustus 2019.
Harga satu unit Fenyr Supersport dibanderol Rp 21 Miliar, tinggal dikalikan 5 saja.
Dan tahun 2019 kemarin, W Motors dan ICONIQ Motors meluncurkan proyek mobil autonomous bernama Muse.
Editor | : | Antonius Yuliyanto |
KOMENTAR