Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Berbodi Jeep Compass, Mesin Sangar 800 Hp, Segini Konsumsinya

Toncil - Sabtu, 20 Juni 2020 | 12:30 WIB
Mobil balap tubular pakai bodi bentuk Jeep Compass
F. Yosi/Otomotifnet.com
Mobil balap tubular pakai bodi bentuk Jeep Compass

Otomotifnet.com - Bentuk bodinya menyontek langsung Jeep Compass. Tapi, alih-alih gagah, mobil balap ini justru terlihat seksi karena bentuknya yang pipih. 

Meski terlihat seksi, performa yang dikeluarkan justru sangat galak dan sangar. Berkebalikan antara performa di lintasan dengan lekuk tubuhnya.

Saat mesin dinyalakan, suaranya langsung menggelegar memecah kesunyian. Siapapun akan menoleh ke sumber suara dan mencari tahu keberadaannya.

Baca Juga: Jeep Grand Cherokee Bekas, SUV Gagah Asal Amerika, Dibanderol Rp 128 Jutaan

TB Adhi, dipercaya mengawal mobil milik tim BMB Motorsport asal Kalimantan ini.

Mobil berbasis tubular ini punya isi dan racikan yang tidak umum. Semua penuh perhitungan matang. Hasil kolaborasi antara konsultasi TB Adhi dengan Rayce, peracik mobil.     

MESIN

Ini jadi salah satu titik kekuatan mobil. Ketika pertama kali dibeli memang sudah menggunakan mesin V8 tapi masih standar. Modifikasi yang dilakukan belum terlalu banyak dan heboh.

Atas banyak pertimbangan, akhirnya dipesan race engine yang dikeluarkan oleh CBM.

Mesin tersebut V8 LS3 427 cu berkapasitas 7000 cc. Tentu bukan tanpa alasan TB, panggilannya bersama tim memilih race engine ini.

 

“Dia punya cooling system yang sangat baik untuk di saluran blok mesin dan juga kepala silinder. Sehingga, mesin akan lebih awet, karena pasti akan ‘bekerja’ di titik limit atas. Kalau cooling system tidak bagus, sebentar saja mesin hancur,” ucap TB.

Mesin ini juga didukung pelumasan oli yang maksimal. Pakai sistem dry sump.

Keunggulannya, bak oli atau karter bisa berbentuk flat sehingga tidak mengganggu bagian kolong mobil.

Jauh terhindar dari benturan benda-benda keras atau permukaan trek ketika mendarat setelah jumping.

Dengan dry sump ini juga pelumasan bisa maksimal. Sebelum mesin dihidupkan, oli sudah ada yang melumasi bagian-bagian penting.

Di sini letak mesin. Ada di belakangnya driver dan navigator. Diberi kipas untuk mendinginkan
F. Yosi/Otomotifnet.com
Di sini letak mesin. Ada di belakangnya driver dan navigator. Diberi kipas untuk mendinginkan

Ini penting, karena menggunakan race engine yang pasti lebih sensitif dibanding mesin biasa.

Mengenai tenaga yang dihasilkan, sekitar 800 hp terukur di mesin. Tentu sampai di roda akan berkurang karena melalui transmisi, kopel dan gardan.

Sedangkan sebagai otak dari mesin, menggunakan ECU MoTeC M84. Dengan perangkat ini cukup banyak yang bisa dikontrol dan bisa terpantau.

O iya, mesin berada di belakangnya driver dan navigator. 

Bagaimana konsumsi bahan bakarnya? Aduhai deh, 3 liter untuk 1 kilometer. Hmmm

PEMINDAH DAYA

Untuk meneruskan tenaga sebesar 800 hp dari mesin ke roda tentu butuh komponen pemindah daya yang spesial. Gearbox dipilih keluaran Powerglide dua percepatan maju dan satu mundur.

Ini merupakan salah satu transmisi otomatis yang kuat dan teruji. Dengan penggunaan manual valve body supaya bisa lebih maksimal.

Kenapa menggunakan manual valve body? “Supaya perpindahan giginya bisa sesuai keinginan kita. Jadi, seluruh tenaga mesin tersalur ke roda secara sempurna,” sebutnya.

Tuas transmisi otomatis, hanya dua percepatan. Girboksnya keluaran Powerglide
F. Yosi/Otomotifnet.com
Tuas transmisi otomatis, hanya dua percepatan. Girboksnya keluaran Powerglide

O iya, jangan bayangkan transmisi otomatisnya sama seperti mobil harian ya. Karena jauh berbeda.

Setelah transmisi, pemindah daya lainnya ada di gardan. Untuk depan pakai Fortin IFS 35 spline dengan rasio 3,88.

Untuk belakang pakai Dynatrack 40 spline dengan sistem spool diffential.

Sistem ini dirasakan lebih maksimal untuk menghasilkan traksi.

Baca Juga: Jeep Wrangler Tak Mau Pamer, Luar Tampil Kalem, Mesin Toyota Supra Sembunyi

Karena dengan power mesin yang besar, pasti butuh daya putar ke roda yang juga besar. Kalau tidak, tenaga besar itu justru tidak berguna dan bisa merusak komponen lainnya.

Pemilihan mengenai komponen-komponen tersebut karena sudah teruji di ajang Lucas Oil Championship di Amerika Serikat. Event tersebut hampir sama dengan speed off-road di Indonesia tapi jauh lebih kencang dengan trek yang juga jauh lebih lebar.   

SUSPENSI

Untuk suspensi, masih bawaan mobil. Menggunakan Fox coilover dengan sistem bypass, baik untuk depan maupun belakang.

Pembedanya, adalah travel suspensi yang dipakai. Bagian depan punya travel 14 inci dan belakang 18 inci.

Suspensi tetap bawaan mobil, Fox model coilover bypass
F. Yosi/Otomotifnet.com
Suspensi tetap bawaan mobil, Fox model coilover bypass

Ini berguna ketika mobil melakukan akselerasi dan juga saat mendarat.

Saat akselerasi, bagian belakang cenderung lebih tertekan, sehingga dengan travel yang panjang bisa menyamai travel depan.  

RODA dan REM

Jika dilihat, Jeep Compass tubular ini berkesan pipih. Gagahnya karena penggunaan lingkar roda yang sangat besar.

Peleknya keluaran Method Wheels ukuran 17 inci. Sedangkan bannya Mickey Thompson berukuran 35 inci dengan lebar 12,5 inci.

Karena mesin sudah punya tenaga yang beringas, suspensi racikan balap dengan ban yang juga khusus, berarti rem juga harus mumpuni.

Kaliper rem pakai Brembo. Depan 6 piston, belakang 4 piston. Ciiittttt
F. Yosi/Otomotifnet.com
Kaliper rem pakai Brembo. Depan 6 piston, belakang 4 piston. Ciiittttt

Bisa dibayangkan jika rem tidak mumpuni, tenaga besar justru akan jadi bumerang dan berbahaya bagi siapapun.

Untuk itu, rem pakai brembo di empat titiknya. Depan yang 6 pot (piston), belakang cukup 4. Disebabkan, kinerja rem akan jauh lebih berat di bagian depan dibanding belakang.  

DATA SPESIFIKASI :

Mesin     : V8 LS3 7000 cc, CBM Race engine

ECU       : MoTeC M84

Oli       : Dry sump

Gearbox   : Powerglide 2 percepatan

Manual valve body  : Reid

Transfer Case : SCS, rasio 1,370

Gardan Depan  : Fortin IFS 35 spline, rasio 3,88

Gardan Belakang    : Dynatrack 40 spline

Rem Depan     : Brembo 6 pot

Rem Belakang  : Brembo 4 pot

Kelistrikan   : MoTeC PDM 15

Dash Display  : MoTeC C125

Safety Belt   : Scrotch

Jok  : NR-G

Pelek     : Method Wheels

Ban  : Mickey Thompson

Bahan Bakar   : Racing fuel VP Q16

Konsumsi  : 3 liter untuk 1 kilometer

TB Adhi (kiri) bersama Prayoga dan H. Rihan Variza, para pemilik BMB Motorsport
F. Yosi/Otomotifnet.com
TB Adhi (kiri) bersama Prayoga dan H. Rihan Variza, para pemilik BMB Motorsport

Editor : Toncil

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa