Otomotifnet.com – Penggantian injector dengan jumlah lubang semprot alias holes lebih banyak, konon tak hanya dapat meningkatkan performa mesin.
“Menurut beberapa konsumen saya yang sudah ganti injector mobilnya dengan jumlah holes lebih banyak, katanya bikin vibrasi mesin jadi lebih kecil,” ujar Vingsky Prayogi, dari Jaya Spare Part di Tambun, Bekasi, Jawa Barat.
Nah, hal ini yang membuat Otomotifnet.com penasaran untuk membuktikannya.
Sebagai bahan praktiknya, kami mengujinya di Suzuki Ertiga Dreza keluaran 2017, yang jarak tempuhnya sudah mencapai 41.700 kilometer.
Baca Juga: Ganti Nosel Injektor Dari 4 Hole Jadi 12 Hole, Bisa Naikin Performa?
O iya, sobat bisa mengukur vibrasi mesin menggunakan aplikasi yang bisa didownload pada app store di smartphone.
Nah, kami menggunakan aplikasi bernama Vibrometer.
Mula-mula Ertiga Dreza GS A/T yang jadi bahan praktik ini diukur getaran mesinnya, ketika masih menggunakan injektor bawaan pabrik yang jumlah holes-nya hanya 4.
Caranya, dengan menaruh smartphone yang sudah kita buka aplikasi Vibrometer-nya di bagian kepala silinder.
Hasilnya, didapat angka tertinggi sebesar 7,0 pada aplikasi Vibrometer ini.
Lalu kami juga mengukur vibrasi di setir, yang memang sering dirasakan bila ada masalah pada mesin atau engine mounting.
Hasilnya, angka tertinggi di aplikasi Vibrometer tercatat sebesar 3,6.
Setelah itu, injector standar kami cabut, lalu diganti dengan yang jumlah holes-nya ada 8 milik Grand New Avanza eks Singapura.
Baca Juga: Ganti Injektor Suzuki Ertiga Facelift, Bisa Pakai Punya Mobil Ini! Dijamin Lebih Joss..
Hasilnya, saat diukur getaran mesin di kepala silinder (di tempat yang sama), angka di aplikasi Vibrometer tercatat paling tinggi 7,1.
Nilai ini bisa dibilang sama saja dengan waktu menggunakan injekjtor standar dengan jumlah lubang 4.
Begitu juga ketika kami ukur getaran yang terjadi di pangkal setir, juga menunjukkan angka 3,6.
Artinya, bahwa penggantian injector dengan jumlah holes lebih banyak tidak begitu mempengaruhi vibrasi mesin. Tentunya selama sebelumnya tidak ada masalah pada sistem penyaluran bahan bakar.
Bisa saja perubahan vibrasi (jadi lebih halus) yang dirasakan ketika mengganti injektor dengan jumlah holes lebih banyak, karena sebelumnya bahan bakar yang disalurkan ke ruang bakar ada yang tidak lancar.
Sehingga menyebabkan proses pembakaran pada tiap-tiap silinder berbeda.
Tidak lancarnya penyaluran bahan bakar tersebut, mungkin saja akibat injektor sebelumnya ada yang mampet.
Begitu diganti dengan injektor yang jumlah lubang semprotnya lebih banyak dan kondisinya ‘sehat’, membuat pembakaran pada tiap-tiap silinder jadi lebih merata.
Editor | : | Andhika Arthawijaya |
KOMENTAR