Usulan yang dimaksud Kukuh, merupakan aspirasi dari industri otomotif anggota Gaikindo.
“Misalnya ekspor ada PPN (Pajak Pertambahan Nilai), kalau bisa sih jangan dibayar di muka dong, kan kita belum dapat duitnya,”
“Itu direlaksasi juga, kalau kita sudah terima bayarannya dari negara tujuan ekspor, nah baru kemudian kita bayar,” terang pria ramah ini.
Masih menurut Kukuh, penundaan pembayaran PPN tersebut cukup signifikan membantu cashflow perusahaan. “Itu kan gede juga,” sambungnya lagi.
Baca Juga: Berkat IOMKI, Industri Otomotif Dijamin Berproduksi Di Masa New Normal
Editor | : | Andhika Arthawijaya |
KOMENTAR