Otomotifnet.com - Kementerian Perindustrian (Kempenperin) punya program ‘perjodohan’ yang mempertemukan Industri Kecil Menengah (IKM) dengan para produsen suku cadang otomotif.
Upaya menjodohkan IKM tersebut cukup berhasil, sekaligus menjadi kabar baik di tengah pandemi Covid-19, yang berdampak pada industri otomotif secara keseluruhan.
“Di masa pandemi ini, sejumlah IKM di sentra logam Tegal yang telah menjadi mitra Agen Pemegang Merek (APM) sebagai tier 1 dan tier 2, mengalami penurunan omzet hingga 90%.”
“Dikarenakan APM (Agen Pemegang Merek) sempat berhenti beroperasi beberapa waktu lalu,” papar Gati Wibawaningsih, Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin (26/6).
Baca Juga: Berkat IOMKI, Industri Otomotif Dijamin Berproduksi Di Masa New Normal
Untuk dapat bertahan dan menjaga keberlangsungan usaha para pelaku IKM, menurut Dirjen IKMA, pihaknya terus melakukan penjajakan terhadap peluang pasar yang ada.
“Salah satu upaya untuk menjembatani IKM di sentra logam Tegal dalam menjajaki pasar baru di sektor industri otomotif, kami telah menggelar program link and match antara IKM dengan perusahaan besar,” imbuhnya.
Gayung bersambut, melalui kegiatan ‘perjodohan’ tersebut, substitusi impor yang tengah dilakukan PT Sinar Agung Selalu Sukses (SASS), di masa pandemi ini menjadi harapan baik bagi pelaku IKM di sentra logam Tegal.
SASS merupakan salah satu perusahan manufaktur otomotif yang memproduksi suku cadang kendaraan bermotor roda dua dan empat, untuk pasar original equipment manufacturer (OEM) maupun aftermarket.
Editor | : | Toncil |
KOMENTAR