Otomotifnet.com - Over heating merupakan kondisi dimana mesin mencapai temperatur yang cukup tinggi, yang bisa menyebabkan masalah pada mesin, seperti mati secara tiba-tiba (mogok).
Biasanya dapat terjadi karena sistem pendinginan (cooling system) tidak berfungsi dengan benar, alias bermasalah.
Bagi sebagian orang, kendala seperti ini dianggap biasa saja, namun jika terus menerus diabaikan yang pasti akan berakibat fatal bagi mesin kendaraan.
Nah, agar sobat tidak mengalami hal ini saat berkedara, sebaiknya pahami ciri-ciri over heat pada mesin, penyebab hingga cara mengatasinya.
Baca Juga: Mesin Mobil Cepat Overheat, Extra Fan Mati Sumber Masalahnya, Wajib Lakukan Ini
Ciri-ciri mesin mengalami over heat , biasanya saat mobil diajak jalan jauh, akan terjadi gejala ngelitik berkepanjangan.
Performa mesin pun terasa makin kurang bertenaga ketika suhu mesin mobil sangat panas.
Selain itu, temperatur pada gauge meter menunjukkan suhu lebih tinggi dibandingkan dengan standar, bahkan dapat mencapai garis merah atau lampu indikator suhu berwarna merah.
Ciri-ciri lain saat terjadi over heating, kadang AC tiba-tiba dapat menjadi panas.
Pada sebagian kendaraan yang dilengkapi sistem safety load akan mengindikasikan ketika mesin mengalami over heating, maka secara otomatis beban mesin kendaraan akan diputus ECU, sehingga mesin dapat bekerja tanpa beban, khususnya pada sistem pendingin.
MENGATASI OVER HEAT
Saat mesin mengalami over heat, bisa diakalin untuk sementara.
Caranya, “Extra fan-nya ‘dilangsungin’ aja dengan beberapa cara pada sistem switch-nya,” bilang Hendra, punggawa dari Hens Garage di Kawasan Pamulang Timur, Tangsel.
Masih kata Hendra, kalau switch-nya model soket 2, bisa dijumper langsung dari switch-nya.
“Sebaliknya jika soket 1, cukup dilepas aja soketnya, maka extra fan akan hidup terus selama kontak ON,” lanjutnya.
Tapi, ia mewanti bahawa langkah ini sifatnya hanya sementara bila belum menemukan bengkel atau hari sudah larut malam.
Namun bila penyebab over heat berasal dari kebocoran pada pompa air, maka pastikan jumlah air yang keluar tidaklah terlalu banyak.
“Bila ini terjadi, mobil masih bisa dipaksa berjalan, hanya saja air radiator harus sering ditambah,” jelasnya.
Editor | : | Andhika Arthawijaya |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR