Otomotifnet.com - Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto kepincut dengan kendaraan taktis (Rantis) buatan PT Pindad (Persero) yang diberi nama Maung.
Prabowo Subianto terkesan setelah menjajal langsung rantis berpenggerak 4x4 tersebut di lintasan tanah, area Sentul, Bogor, Jawa Barat, (12/7/20).
"Pada sore hari ini saya dan tim dari PT Pindad mencoba kendaraan Rantis 4x4 yang kami beri nama Maung," tulis Prabowo dalam akun Instagram miliknya.
Tak hanya itu, Prabowo juga menegaskan bila Kementerian Pertahanan (Kemhan) akan terus mendukung upaya peningkatan produksi alutsista di dalam negeri.
Baca Juga: Rantis Barracuda Masuk GBK, Angkut Pemain Persib Laga Vs Persija, Tebal Bodi Aja 8 Mm!
Langkah tersebut dilakukan sebagai wujud dukungan program penelitian dan pengembangan, agar nantinya seluruh hasil produksi dalam negeri dapat mandiri secara utuh.
Ketika menghubungi Direktur Utama PT Pindad (Persero) Abraham Mose mengatakan, bila pengujian Rantis Maung 4x4 dilakukan langsung oleh Prabowo di lintasan tanah mulai dari yang sifatnya sedang sampai sedikit terjal bebatuan.
"Betul, kemarin bapak sendiri yang nyetir di kawasan Sentul. Jadi dites pertama di lintasan biasa, lalu kita naik lagi ke jalur tanah yang lebih terjal," kata Abraham saat dihubungi, (13/7/20).
Abraham menjelaskan bila kelebihan utama dari Maung adalah diciptakan sebagai Rantis yang ringan dan praktis.
Namun demikian, dari segi kehandalan, Maung ampuh digunakan menjelajah di medan non-aspal atau offroad.
Sementara untuk di lintasan normal atau permukaan aspal, Abraham mengklaim Maung memiliki kemampuan handling dan manuver yang cukup baik.
Bahkan mesin turbo diesel yang digunakan juga sanggup digeber hingga 120 km/jam.
"Jenisnya kita masukan ke Rantis ringan, pada dasarnya memang tipe militer tapi kami coba ubah konsepnya ke arah civilian type, jadi dua alam lah istilahnya," ucap Abraham.
Baca Juga: Raisa yang Ini, Suaranya Bisa Bikin Demonstran Kocar-kacir
Dalam pengujian yang dilakukan Prabowo, Abraham menjelaskan bila Pindad juga mendemonstrasikan Maung dalam beberapa aspek pengujian, dari jalan on road, paving, sampai bermain tanah di lintasan berbatu besar, tanjakan curam, jalan berlumpur serta dataran licin hingga sungai dangkal.
Pada medan yang sulit dilalui tersebut, Maung dapat melewati rintangan dan dikemudikan dengan handal.
Bahkan, Maung sengaja ditempatkan di jalur berlumpur dengan dominasi air untuk menguji kelincahan dan kehandalan di medan sulit dan licin.
Tidak hanya itu, Maung diklaim mampu bergerak taktis dengan tetap memperhatikan aspek-aspek kenyamanan.
Pengujian pada medan datar meliputi beberapa indikator, mulai dari kecepatan, percepatan, manuver putar, manuver angka 8, pengereman dan aspek keamanan.
"Kita peragakan juga bila Maung ini fleksibel untuk di bongkar pasang menjadi kendaraan tanpa pintu," ucapnya.
"Saat melakukan demonstrasi melepas pintu Maung itu tidak sampai lima menit, begitu juga saat kembali dipasang," kata Abraham.
Selain di Instagram, Prabowo juga mengunggah momen menjajal mobil tersebut pada akun Twitter pribadinya.
Baca Juga: Komodo Unjuk Diri di IIMS 2015, Masih Banyak yang Kaget
Setidaknya, ada tiga foto yang diunggah Prabowo saat menjajal kendaraan yang didominasi warna hijau tersebut.
Ia terlihat mengenakan setelan safari coklat muda dengan topi hitam bertuliskan 'Prabowo' saat mengendarai sendiri rantis itu.
"Kementerian Pertahanan akan terus mendukung upaya peningkatan produksi alutsista dalam negeri, serta mendukung program penelitian dan pengembangan, agar nantinya seluruh hasil produksi dalam negeri dapat mandiri secara utuh," tulis Prabowo.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo sempat meminta Prabowo untuk membeli alat utama sistem persenjataan (alutsista) yang dibuat oleh perusahaan pelat merah dalam negeri.
Sebagai kementerian dengan anggaran terbesar dibandingkan kementerian lain, yakni Rp 117,9 triliun, belanja anggaran yang dilakukan Kementerian Pertahanan diharapkan dapat turut menggerakan perekonomian di tengah pandemi Covid-19.
"Di Kemenhan, bisa saja di DI, beli di Pindad, beli di PAL. Yang bayar di sini ya yang cash, cash, cash. APBN, beli produk dalam negeri. Saya kira Pak Menhan juga lebih tahu mengenai ini," kata Jokowi saat memimpin rapat terbatas di Istana Kepresidenan, Jakarta, (7/7/20).
"Saya kira belanja-belanja yang dulu belanja ke luar, direm dulu. Beli, belanja, yang produk-produk kita. Agar apa? Ekonomi kena trigger, bisa memacu growth kita, pertumbuhan (ekonomi) kita," imbuh Presiden.
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR