Bentuknya memang jadi tampak nyeleneh, menonjol di bagian belakang, beda dengan cafe racer kebanyakan yang biasanya streamline.
“Kemudian rangka belakang yang semula nungging dibuat flat, menyesuaikan style cafe racer,” lanjut Donny yang bermarkas di Jl. H. Nawi Raya, Jakarta Selatan.
Dan tentu saja suspensi dari monosok diubah jadi stereo, tentu harus bikin dudukan atas dan bawah.
Untuk pelek pakai jenis jari-jari yang terpasang pada teromol custom handmade HL.
Di atas rangka belakang yang dibikin baru, terpasang jok yang didesain tipis dan sempit.
Yang uniknya ada lampu belakang LED terpasang berjajar di ujung kulit jok tersebut, simpel dan beda dengan cafe racer umumnya kan?
Terakhir Ervan memilih warna abu-abu gelap untuk pengecatan area tangki dan sepatbor biar klop dengan keinginannya tampil elegan.
“Dipadu grafis hitam, ada juga angka 19 di fairing kiri dan kanan, itu tanggal lahir saya,” tutup Ervan.
Editor | : | Antonius Yuliyanto |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR