Otomotifnet.com – Supardi cukup kaget ketika memeriksa kondisi oli mesin LCGC-nya lewat dipstick oli, sebelum ia melakukan penggantian oli baru.
“Berkurangnya seperempat lebih mendekati setengah, apakah ini wajar atau mesin ada masalah?” ujar warga Depok, Jawa Barat ini pada Otomotifnet.com.
Kejadian oli berkurang banyak juga kerap dikeluhkan beberapa pengguna mobil dengan asupan turbo kayak CR-V Turbo atau Civic Turbo.
Rata-rata hal ini terjadi pada mobil yang menggunakan oli encer, dengan SAE 0W-20.
Baca Juga: Oli Dengan SAE 0W-20 Tidak Cocok Untuk Iklim Tropis Indonesia?
“Pada mobil-mobil keluaran sekarang yang teknologi mesinnya lebih presisi, umumnya menggunakan oli yang lebih encer dibanding mobil keluaran dulu,” papar Sumarno, punggawa Masmun Sukses Motor yang bermarkas di Solo, Jawa Tengah.
Penggunaan oli dengan kekentalan 0W-20 di mesin-mesin modern, menurut Sumarno memang karena kebutuhannya seperti itu.
“Pabrikan membuat standar baru itu pastinya berdasarkan teknologi mesinnya,” terangnya.
Dan pastinya, lanjut Sumarno, penggunaan oli dengan kekentalan tersebut telah diuji pada semua kondisi iklim.
“Jadi tidak hanya dites di negara yang ada iklim dinginnya saja, juga di daerah yang panas,” jelas pria yang pernah jadi trainer mekanik di Suzuki ini.
Nah, dari informasi yang ia dapatkan dari beberapa engineer pabrikan Jepang, berkurangnya volume oli pada mesin-mesin modern yang menggunakan oli encer ini, memang pasti terjadi.
“Itu hal yang wajar. Bahkan bila berkurangnya sampai 1 liter, mesin masih aman kok,” yakinnya.
Biasanya, lanjut Sumarno, berkurangnya oli hingga 1 liter saja, bila dicek di dipstick olinya masih terlihat berada di tengah antara batas atas dan bawah.
“Masih batas aman itu sampai interval penggantian oli berikutnya. Jadi, enggak perlu khawatir,” tukasnya.
Editor | : | Andhika Arthawijaya |
KOMENTAR