Sokbreker Punya Beragam Fitur, Ini Fungsinya, Jangan Salah Setting!

Otomotifnet.com - Sokbreker fungsinya untuk meredam guncangan, sehingga pengendara nyaman saat melintasi beragam kondisi jalan.

Selain itu, sokbreker juga membuat motor jadi stabil saat dikendarai.

Tapi, tahukah Anda jika sokbreker punya beberapa fitur, terutama di sokbreker motor besar atau aftermarket.

Kalau di motor kecil paling mentok cuma preload. Nah apa itu preload?

Baca Juga: Ganti Sokbreker Depan Mobil, Part Ini Wajib Ikut Diganti, Jika Tidak Efeknya Begini!

Istimewa

Gambaran proses kerja sokbreker, mulai dari rebound, HSC, dan LSC

“Preload adjuster ini untuk membuat keras atau lembut setingan sokbreker, tanpa harus menambah atau mengurangi volume oli sokbreker,” buka Eddy Saputra, Direktur PT. Sena Autopart (SAP) sebagai distributor resmi Ohlins di Indonesia.

Tapi nyatanya masih banyak pemakai motor yang tidak tahu, bahkan salah dalam menyetel preload ini.

“Orang jarang tahu cara seting preload. Kadang ada yang bilang keras, padahal kerasnya ini karena bottoming alias sok mentok,” timpal Dede Widya Purnama, dari ADD Suspension.

Masih ujar Dede, preload ini untuk mengatur tinggi rendahnya motor, "Misal XMAX kan panjang soknya 335 mm, lalu setelan preload dibuat 15 mm. Nah, saat kena bobot pengendara dan motor, sok jadi amblas 4 cm, jelas ini terlalu amblas dan beresiko bottoming, karena sisa travel tinggal sedikit," terangnya.

Jadi, setelan preload perlu ditambah, "Untuk harian amblasnya sekitar 1/3 dari travel, atau 2 cm sampai 3 cm,” tambah Dede.

Selanjutnya, di beberapa sokbreker juga ada fitur damper rebound dan compression.

“Tujuannya supaya ban dapat traksi, jadi ban harus ada di aspal terus, kalau gak di aspal berarti gak ada traksi,” lanjut Dede yang workshop-nya ada di Jl. Abdul Latief, Mupusan, Sukoharjo, Jateng.

Compression dan rebound ini punya setelan klik yang berbeda, ada yang hanya 10 klik sampai 24 klik.

Baca Juga: Kawasaki Ninja ZX-25R Pakai Sokbreker Mumpuni Buat Harian dan Balap di Sirkuit

Fariz Ibrahim/Otomotifnet

Setelan preload harus diukur, agar saat kena beban pengendara sokbreker tidak terlalu amblas

“Biasanya setel di tengah-tengahnya, misal total 24 klik berarti setel dulu di 12 klik, lalu dipakai jalan untuk dirasakan. Fungsi compression membantu kinerja per saat melewati jalan bumpy, fungsi rebound mengembalikan sok sesuai waktunya,” rincinya.

Di sokbreker premium, lebih detail lagi ada Low Speed Compression (LSC) dan High Speed Compression (HSC).

“LSC hanya menyerap berat badan melawan gravitasi dengan cara yang lambat dan terkontrol, seperti melewati berm atau lubang yang lembut,"

"HSC berfungsi saat mengenai batu besar atau motor lompat tinggi, jadi tugasnya menahan beban yang berlebihan. Speed di atas maksudnya kecepatan piston sokbreker bekerja, bukan kecepatan motornya,” sambung Eddy.

Fariz Ibrahim/Otomotifnet

Menyetel compression atau rebound bisa mulai dari klik tengah

Salah satu gejala setelan rebound yang terlalu cepat kembali, adalah motor mengayun atau limbung saat berbelok cepat atau ketika jalan bumpy.

“Tapi kalau rebound baliknya kelamaan juga bisa bikin keras, ini karena sokbreker belum turun ke posisi semula tapi sudah kena bumpy lagi, akhirnya jadi terasa keras,"

"Beda orang beda setingan, kalau yang suka kenceng butuh damping keras, kalau suka jalan pelah butuh yang lembut. Jadi gak ada patokannya,” urai Dede yang aseli Ponorogo, Jatim ini.

Gimana, paham kan?

Fariz Ibrahim/Otomotifnet

Setelan HSC dan LSC punya fungsi berbeda, umumnya ada di sok premium, salah satunya Racingbros