Jadi, setelan preload perlu ditambah, "Untuk harian amblasnya sekitar 1/3 dari travel, atau 2 cm sampai 3 cm,” tambah Dede.
Selanjutnya, di beberapa sokbreker juga ada fitur damper rebound dan compression.
“Tujuannya supaya ban dapat traksi, jadi ban harus ada di aspal terus, kalau gak di aspal berarti gak ada traksi,” lanjut Dede yang workshop-nya ada di Jl. Abdul Latief, Mupusan, Sukoharjo, Jateng.
Compression dan rebound ini punya setelan klik yang berbeda, ada yang hanya 10 klik sampai 24 klik.
Baca Juga: Kawasaki Ninja ZX-25R Pakai Sokbreker Mumpuni Buat Harian dan Balap di Sirkuit
“Biasanya setel di tengah-tengahnya, misal total 24 klik berarti setel dulu di 12 klik, lalu dipakai jalan untuk dirasakan. Fungsi compression membantu kinerja per saat melewati jalan bumpy, fungsi rebound mengembalikan sok sesuai waktunya,” rincinya.
Di sokbreker premium, lebih detail lagi ada Low Speed Compression (LSC) dan High Speed Compression (HSC).
“LSC hanya menyerap berat badan melawan gravitasi dengan cara yang lambat dan terkontrol, seperti melewati berm atau lubang yang lembut,"
"HSC berfungsi saat mengenai batu besar atau motor lompat tinggi, jadi tugasnya menahan beban yang berlebihan. Speed di atas maksudnya kecepatan piston sokbreker bekerja, bukan kecepatan motornya,” sambung Eddy.
Editor | : | Andhika Arthawijaya |
KOMENTAR