Otomotifnet.com - Halo, salam kenal Bang Aant. Ingin konsultasi nih bang soal final gear Yamaha Jupiter MX 135.
Saya kehilangan top speed tunggangan saya, setelah ganti gear set standar bawaan dengan gear set racing.
Keadaan motor saya standar pabrik, enggak pakai modif-modifan.
Ya hanya modif gear set racing ini saja, dikarenakan bosen tampilan gear standar, dan ingin coba pakai gear racing.
Baca Juga: MM Customs Bikin Bodi Balap Supra GTR 150, Pakai Undercowl Dan Air Box
Tetapi saya malah kehilangan top speed motor saya, yang hanya mentok 90 km/h.
Di kasus saya ini, saya mengganti gear set racing merk SSS ketebalan 415.
Untuk jumlah mata gear, saya samain dengan mata standar, 14T/39T.
Di pertengahan masalah ini, saya malah ganti gear depan lagi, naikin 1 jadi 15T.
Tapi top speed tetap enggak lebih dari 100 km/h. Padahal, sebelum ganti gear set racing ini, dengan gear standar yang ketebalan 428, saya bisa dapat 110 km/h.
Saya ingin tanya, apa memang begitu karakter gear racing (tipis) 415 ini?
Apa memang hanya untuk mengejar akselerasi saja sedangkan top speed dikorbankan?
Karena memang dari yang saya rasakan, nafas tiap gigi 1, 2 dan 3 jadi pendek.
Berdasarkan patokan di speedometer, saat mulai start di jalan, gigi 1 saya hanya dapat 20 km/h; gigi 2=40 km/h; gigi 3=60 sampai 65 km/h.
Barulah di gigi 4 saya kejar top speed sampai mentok di 90 km/h.
Mohon pencerahannya nih Bang Aant, biar tunggangan bisa lari lagi, tapi enggak mau pake gear standar lagi hehehe..
Terima kasih Bang atas kesediaan waktunya. Salam.
Tubagus Farchan - Bintaro, Tangerang Selatan
Jawab:
Halo salam kenal juga Pak Farchan, saya bantu memecahkan masalahnya ya.
Tapi sebelum masuk mengenai penggunaan gir dan ratai tipis, sedikit saya ulas dahulu mengenai efek perubahan perbandingan final gear.
Bila kita menggunakan perbandingan gir yang lebih ringan dari standar, misal dari 39:15 (2,6) jadi 40:15 (2,67), maka efeknya tarikan akan lebih ringan namun top speed pasti akan menurun.
Terjadi karena dengan putaran mesin yang sama, maka putaran roda belakang jadi lebih pelan dibanding saat standar.
Kebalikannya, jika pakai perbandingan yang lebih berat, misal 38:15 (2,53), maka akselerasi akan lebih berat namun top speed meningkat, karena dengan putaran mesin yang sama roda belakang akan berputar lebih banyak.
Oh ya, menulis perbandingan gir yang benar gir belakang dibagi gir depan ya, bukan sebaliknya.
Yang benar 39:14 bukan 14:39. Kalau dibalik perbandingan angkanya jika dihitung enggak akan sesuai.
Nah sekarang kita kembali ke permasalahan motornya.
Setelah saya cek buku manual Yamaha Jupiter MX 135 4 speed, ternyata final gear standarnya pakai 39:15, bukan 39:14.
Maka wajar jika saat pertama ganti top speed jadi melorot.
Dan enggak heran saat gir depan dinaikkan jadi 15, maka top speed kembali mendekati angka sebelumnya.
Sedang mengenai ukuran rantai dan gir yang lebih tipis, dari 428 jadi 415, itu lebih pengaruh ke faktor bobot dan gesekan.
Pakai gir dan rantai tipis maka bobot lebih ringan dan gesekannya lebih kecil, seharusnya malah bikin akselerasi lebih cepat, namun sangat sedikit sih.
Sedang karakter apakah pengaruh ke top speed, tentu lebih ditentukan dari perbandingan jumlah girnya, bukan karena tebal tipisnya.
Mengapa belum sama dan masih di bawah saat pakai standar?
Coba periksa lagi beberapa bagian yang mempengaruhi.
Pertama cek ketegangan rantai, standarnya 25-35 mm, jika terlalu kencang putaran jadi berat yang efeknya top speed bisa menurun.
Faktor kedua yang bisa memperngaruhi top speed adalah kondisi ban, periksa tekanan udaranya, standarnya depan 29 psi dan belakang 33 psi.
Bila kurang dari itu yang artinya kempis, maka bikin lari jadi berat.
Faktor ketiga adalah embusan angin di lokasi pengetesan, apakah kondisinya sama?
Saat angin bertiup kencang apalagi kalau arahnya berlawanan dengan laju motor, top speed pasti menurun.
Nah silakan dicek satu-persatu ya. Salam.
Editor | : | Antonius Yuliyanto |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR