Otomotifnet.com - Serangan karat pada bodi mobil memiliki sifat yang sangat merusak.
Mirip penyakit kanker, karat sulit terdeteksi di tahap awal hingga akhirnya menjalar, merusak, dan sulit untuk diperbaiki.
Sebelum karat menyerang bodi mobil, ada baiknya pahami dulu darimana sumber karat di bodi mobil.
Sehingga dapat mencegah potensi timbulnya karat dikemudian hari.
Seperti diungkapkan Ricky Martawijaya, Aftersales Division Head Auto2000.
“Serangan karat sulit untuk dideteksi dan berubah menjadi masalah besar bila tidak segera ditangani,” papar Ricky (26/8).
Karat merupakan hasil korosi, yaitu oksidasi suatu logam yang memiliki sifat merusak. Besi atau logam yang berkarat bersifat rapuh, mudah larut, dan bercampur dengan logam lain.
Baca Juga: Simulasi Kredit Toyota Corolla Cross, Siapkan DP dan Angsuran Segini
Karat cepat menyebar jika tidak segera diatasi dan membuat kekuatan sasis menurun bila mengenai rangka mobil.
Elektrolit berupa asam atau garam merupakan media yang pas untuk terbentuknya karat.
Air hujan banyak mengandung asam, sedangkan air laut banyak mengandung garam.
Tidak heran bila mobil yang beroperasi dekat dengan laut atau sering terkena hujan dan jarang dibersihkan punya risiko terkena karat lebih besar, terutama kolong mobil.
Kotoran yang menempel di bodi mobil akan mengeras menjadi kerak.
Saat dibersihkan, kerak akan mengikis permukaan cat dan sebagai pintu masuk karat.
Baret di bodi mobil merupakan penyebab karat selanjutnya lantaran hilangnya lapisan pelindung bodi mobil dan membuatnya rentan terkena karat jika tidak segera diperbaiki.
Editor | : | Toncil |
KOMENTAR