Walaupun overbore, tapi torsi di putaran bawah ternyata tidak kecil, buat riding santai cukup main sampai 4.000 rpm saja.
Dan pakai gigi 6 pun motor tetap berjalan tanpa gejala tersendat. Kendala justru muncul di kisaran 4.000-5.000 rpm, karena muncul vibrasi yang cukup mengganggu.
Jika ingin ngebut, tinggal bejek gas saja lebih dalam, maka setelah takometer lewat 6.000 rpm tenaga langsung dimuntahkan secara cepat dan akan brebet kena limiter di kisaran 10.000 rpm, tapi di gigi 1 sekitar 9.000 rpm sudah tersendat.
Secara akselerasi untuk besutan bertampang retro pun termasuk cepat, contoh untuk meraih kecepatan 100 km/jam dicapai dengan catatan waktu 7,1 detik.
Kemudian untuk meraih jarak 0-201 meter cuma 9,9 detik.
Yang unik top speed, OTOMOTIF berhasil mencacatkan angka 155 km/jam, itu jauh lebih tinggi dari klaim SM Sport di data spek yang dicantumkan hanya 138 km/jam.
Padahal di Racelogic pun tembus 150,4 km/jam, yang artinya deviasi spidometernya sangat tipis, hanya 2,9%! Alias akurat banget.
Yang merepotkan justru saat deselerasi, karena engine brake SM3 minim.
Editor | : | Antonius Yuliyanto |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR