“Sing penting mesine joss, begitu pun dengan dengan girboks dan transfercase-nya, hehehe..,” kekehnya.
Konsekuensi penggantian mesin ini pun diterima, seperti letak tongkat girboks yang kudu pindah hingga 40 cm.
Hal tersebut otomatis membuat transfercase-nya harus ikutan geser.
Dampak lain, kopel belakang terpaksa harus dibikin jadi lebih pendek, sehingga travel suspensi belakang pun jadi terbatas.
Baca Juga: Suzuki JImny 1982 Trepes Gaya JDM Klasik Baru Tayang di Otojadul
Meski begitu, secara keseluruhan semua perangkat dapat berfungsi dengan baik termasuk suspensi.
Selain itu, dengan segala kelebihan dan kekurangan yang ada pada langkah engine swap ini, Agus merasa terpuaskan.
“Wis... sejauh ini mak nyos,” tutupnya sembari mengacungkan jempol.
Untuk ulasan lengkapnya, simak Tabloid OTOMOTIF edisi 23-XXX mendatang ya!
Editor | : | Andhika Arthawijaya |
KOMENTAR