Karena fork lebih pendek, otomatis perlu ganti sokbreker dengan yang lebih pendek. Sokbreker jatuh ke BGM yang tadinya untuk PK 125.
“Lalu hubnya pakai buatan lokal +62 Braking Addict, karena terinspirasi sama pelek mobil Eropa kayak BBS. Hub ini proses CNC dan presisi banget,” tunjuk Achu.
Hub dikombinasi dengan pelek Pinasco Modular berbalut ban Maxxis MA-R1 ukuran 3.50-10.
“Pelek ini model terpisah. Tapi tetap bisa tubeless karena ada O-ring, saat pasang ban jadi gak butuh tenaga."
"Habis itu baut-baut di depan pakai stainless, tapi mesi bubut sedikit topi bautnya,” rinci pria yang bekerja di Bali United Office ini.
Baca Juga: Vespa Sprint 150 Racing Sixties Bekasnya Diprediksi Mahal, Tengok Dulu Spesifikasinya
Rem pun dimodifikasi, dari tromol jadi cakram. Mengombinasikan Brembo RCS15 dengan kaliper BGM radial dan cakram Polini.
“Selang rem pakai Spiegler khusus Vespa, bisa lepas pasang banjonya sesuai kebutuhan. Karena Vespa kan selang remnya harus masuk bodi, jadi lebih gampang cari jalurnya,” sebut pria ramah ini.
Editor | : | Antonius Yuliyanto |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR