Resiko yang akan dihadapi jika lapisan filmnya ‘sobek’, tentu akan membuat gesekan komponen bergerak di dalam mesin jadi lebih tinggi, sehingga mempercepat keausannya.
Selain itu, penggunaan oli yang lebih encer kata pria yang sudah meneliti pelumas sejak 2006 ini, juga akan membuat suara mesin jadi lebih lebih berisik.
“Kita ibaratkan saja di atas mesin ada genangan air banyak, lalu kita tepuk, maka suaranya tentu tidak akan terlalu berisik.”
“Berbeda bila airnya sedikit, kalau kita tepuk mejanya pasti bakalan berisik,” terangnya lagi.
Baca Juga: Mobil Sudah Lebih Dari 100.000 Kilometer, Lebih Enak Pakai Oli Kental?
Tak hanya itu, lanjut Hanif, penggunaan oli yang lebih encer juga akan membuat tingkat penguapannya jadi tinggi.
“Karena oli semakin encer, fraksi ringannya makin banyak. Fraksi ringan itu yang gampang menguap,” ujarnya.
Namun itu bila oli encer yang digunakan, punya mutu yang sama dengan oli sebelumnya (sesuai anjuran) yang lebih kental.
“Misalnya sama-sama terbuat dari bahan dasar mineral (minyak bumi), dengan mutu atau API Service yang sama,” imbuhnya.
Editor | : | Andhika Arthawijaya |
KOMENTAR