Otomotifnet.com - Seperti yang sudah diulas sebelumnya mengenai sejarah Toyota Fortuner, sejak awal 2016 PT Toyota Astra Motor (TAM) memperkenalkan generasi terbaru SUV andalan mereka tersebut yang sudah berubah total.
Tak hanya tampilan, mesinnya pun diganti dengan generasi terbaru.
Termasuk versi mesin diesel yang sebelumnya menggunakan 2KD-FTV berkapasitas 2.500 cc, berganti jadi 2GD-FTV yang justru lebih kecil 100 cc, yakni hanya 2.400 cc.
Namun uniknya, meski lebih kecil 100 cc, performa dapur pacu 2GD-FTV ini justru lebih besar disbanding 2KD-FTV.
Mesin ini (2GD-FTV) pada Kijang Innova Diesel, mampu menelurkan tenaga maksimum hingga 110 kW atau 147,5 dk pada 3.400 rpm, dengan torsi puncak 367 Nm dari 1.200 rpm - 2.600 rpm.
Sementara di Fortuner dan Hilux, tenaga sama, namun torsinya lebih tinggi 42 Nm, yakni jadi 408 Nm di putaran 1.600 rpm - 2.000 rpm.
Baca Juga: Perbedaan Torsi Toyota Kijang Innova Diesel 2KD dan 2GD, Besar Mana?
Perbedaan torsi ini pastinya dipengaruhi oleh settingan ECU, lantaran kedua SUV ini punya bobot yang lebih berat dibanding Innova.
Sedangkan mesin 2KD-FTV hanya mampu hasilkan 75 kW atau setara dengan 100,5 dk di 3.400 rpm, dengan torsi hanya 200 Nm di 1.400 – 3.400 rpm.
Bedanya jauh banget kan? Nah, apa yang bisa membuat performanya justru lebih tinggi dari mesin lama?
Padahal secara rasio kompresi, mesin 2KD-FTV lebih tinggi dibanding 2GD-FTV, yakni 18,5 : 1. Sementara 2GD-FTV tercatat hanya 15,6 : 1.
Rasio kompresi ini secara logika, sangat berpengaruh pada performa mesin.
Kalau di ajang balap, kompresi mesin makin tinggi makin sip buat performa.
Dan perlu diketahu pula, mesin diesel bekerja mengandalkan kompresi tinggi, untuk memicu pembakaran.
Baca Juga: Tips Irit Innova 2GD-FTV, Tenaga Makin Nendang, Istri Anti Ngomel
Artinya, makin tinggi kompresi, maka proses pembakaran akan makin mudah terjadi.
Namun ternyata ini tidak berlaku pada mesin diesel generasi terbaru Toyota tersebut.
“Karena disesuaikan dengan sistem bahan bakarnya mas. Sistem bahan bakarnya makin bagus, kompresi gak perlu tinggi,” terang Didi Ahadi, Dealer Technical Support Department Head PT TAM.
Yup, menurut Didi, percapaian performa yang lebih bagus tersebut berkat adanya perbaikan pada sistem bahan bakar di mesin 2GD-FTV.
Antara lain injection pressure max-nya ditingkatkan, “Kalau di mesin 2KD, injection pressure max-nya hanya 200 MPa, sedangkan di mesin 2GD mencapai 220 MPa,” bebernya.
Ini yang membuat semburan bahan bakarnya lebih kencang dari mesin lama, serta mampu ciptakan partikel kabut bahan bakar yang lebih halus.
Tak hanya itu, pada mesin diesel generasi terbaru ini, “Posisi intercooler-nya ditempatkan di depan, kalau mesin KD di atas. Ini membuat udara yang masuk ke turbo jadi lebih dingin,” jelasnya.
Makanya, lanjut Didi, hal tersebut membuat proses pembakaran jadi lebih optimal, sehingga didapat tenaga dan torsi yang lebih baik.
Ditambah lagi dengan adanya teknologi Thermo Swing Wall Insulation (TSWIN), serta piston diperkuat dengan lapisan Silica Reinforced Porous Aluminium (SiRPA), yang membuat efisiensi thermal meningkat, sehingga makin menyempurnakan proses pembakaran.
Baca Juga: Toyota Fortuner dan Kijang Innova Facelift Cantik Pakai Aksesori Tambahan, Ada Fungsinya Juga
Posted : Jumat, 19 Juli 2024 | 10:44 WIB| Last updated : Jumat, 19 Juli 2024 | 10:44 WIB
Editor | : | optimization |
Sumber | : | Otomotifnet.com |
KOMENTAR