Otomotifnet.com - Setelah melakukan ubahan pada mesin, apalagi sampai bore up tentu membuat suplai bensin kurang, AFR (Air to Fuel Ratio) akan cenderung kering jika suplainya dibiarkan standar.
Agar performa mesin lebih optimal dan komposisi AFR-nya pas, bisa pasang piggyback atau pakai ECU standalone. Namun, harganya tergolong mahal.
Kalau mau hemat pasang saja Open Looper, seperti lansiran SpeedSpark yang ditawarkan gerai Digioto yang berlokasi di Jl. Pos Pengumben Raya No.43B Kelapa Dua, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Harganya hanya Rp 200 ribu. Tapi ini khusus yang sistem injeksinya close loop alias yang pakai O2 sensor.
Baca Juga: NMAX dan PCX Harus Bersiap, Ada Kymco KRV, Keren dan Fitur Melimpah
Open Looper ini difungsikan sebagai pengganti O2 sensor, sehingga AFR yang dihasilkan bisa diseting manual, tidak otomatis seperti aslinya.
“Contohnya kalau setingannya basah, dia bisa diseting bilang ke ECU kering. Jadi ECU otomatis ambil maping yang lebih basah dan sebaliknya,” terang Sutrisno Tan dari Digioto.
Tapi kekurangannya tidak bisa menyetel per rpm atau putaran mesin, semua range akan mengikuti, basah atau kering.
Untuk mengetahui kinerjanya dites di Honda Vario 150 2015 sebagai kelinci percobaan.
Selanjutnya dites di atas dynamometer Mainline milik Farm Tuning untuk dibaca performa dan AFR yang dihasilkan.
Cara pasangnya tergolong mudah, tinggal copot soket O2 sensor yang ke ECU dan diganti kabel sinyal dari Open Looper.
Dua kabel lainnya, ground dan plus tinggal disesuaikan pemasangannya. Kabel ground atau massa ke kutub minus aki dan kabel plus ke sekering.
Sebelumnya motor sudah terlebih dulu di-running untuk mendapatkan gambaran performanya.
Baca Juga: Vario, Xeon GT Sampai Mio Seken, Skutik Harga Miring, Cocok Buat Budget Rp 7 Jutaan
Kondisi motor sudah memakai knalpot full system. Sebagai base kami mendapat tenaga 8,70 dk di 8.321 rpm dan torsi 10,0 Nm pada 5.054 rpm.
“Pakai knalpot full system AFR di atas 6.700 rpm rata-rata di angka 13 sampai 13,5:1,” ujar Saiful Bachrie, Kepala Mekanik Farm Tuning. Itu sebenarnya angka AFR optimal untuk mengejar performa di sebuah motor harian.
Karena enggak ada garis jadi agak susah untuk mencari patokan awal pada setelan di Open Looper-nya.
Tes pertama setelan diputar ke kanan sampai mentok. Hasilnya sama saja dan cenderung lebih lean pada putaran bawah (5.000 sampai 6.000 rpm).
Tenaga jadi 8,69 dk pada 6.465 rpm dan torsi jadi 10,1 Nm di 5.087 rpm.
Selanjutnya diputar ke kiri full. Ternyata AFR di putaran atas (6.000 sampai 9.000 rpm) jadi lebih rich atau basah, di angka 12,5:1.
Bawahnya lebih basah, sempat ada di angka 11,7:1 pada putaran 5.600-5.900 rpm.
Tenaganya sedikit meningkat jadi 9,09 dk pada 8.531 rpm. Namun, torsinya turun sedikit jadi 9,6 Nm di 4.985 rpm.
Dari tes ini ternyata benar Open Looper bisa menipu ECU agar suplai bensin diperbanyak atau dikurangi, pas nih buat yang sudah bore up tapi belum mampu beli piggyback atau ECU standalone.
Di pasaran selain merek SpeedSpark, tersedia pula Open Looper lansiran Blue Thunder dan USR.
Bagaimana? Tertarik untuk memasangnya di motor Anda?
Digioto: 0878-8886-6759
Editor | : | Antonius Yuliyanto |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR