Sok belakang juga dilengkapi dengan reservoir gas terpisah dan dapat disetel preload 5 tingkat.
Sasis twin cradle tubular steel frame yang dipakai, ternyata dikembangkan dengan bantuan Harris Performance dari Inggris.
Dipakai buat cornering, terasa betul tingkat kematangan development sasis. Tidak ada gejala flexing serta bodi motor tetap stabil.
Penggunaan ban Pirelli Phanton Sportcomp sebagai standar agaknya juga turut menyumbang grip saat bermanuver.
Baca Juga: Honda PCX160 Diadu dengan Yamaha NMAX 155, Mesin Lebih Bertenaga Mana?
Rasa berat di awal ketika menegakkan motor langsung sirna, meski tetap tidak selincah sportbike.
Dan tentu saja, selap-selip di antara mobil tidak semulus menggunaan skutik.
Dimensi besar ditambah setang yang lebar mengganggu manuver di tengah kemacetan.
Rawan mentok kaca spion mobil. Belum lagi knalpot standar berukuran massif yang ada di kanan-kiri motor.
Editor | : | Antonius Yuliyanto |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR