Otomotifnet.com – Joan Mir, pembalap Team Suzuki Ecstar telah berhasil menjadi juara dunia MotoGP 2020.
Di balik suksesnya tersebut, tentu ada yang harus dibuktikan oleh Mir kepada publik.
Tidak cuma itu saja, bahkan Kevin Schwantz sampai memberi peringatan kepada Mir yang di musim 2020 hanya 1 kali juara 1.
Menurut Schwantz, pembuktian yang harus dijalani adalah bahwa gelar tersebut diraih murni karena talentanya.
Baca Juga: Kevin Schwantz, Juara Dunia GP 500 Turut Komentar Tentang Juara Dunia 2020
Bukan karena gelaran MotoGP 2020 yang terbilang spesial ini. Walau tetap harus diakui absennya Marc Marquez turut sedikit membantu perolehan gelar tersebut.
Mir sendiri pernah menjadi juara dunia di kelas Moto3. Tapi tidak pernah merasakan tekanan mempertahankan gelar karena pindah ke kelas yang lebih tinggi.
Sementara Schwantz pernah merasakan hal tersebut saat musim 1994, satu tahun setelah dirinya meraih gelar juara dunia GP 500 pada tahun 1993.
“Di tahun berikut saya juara dunia, mereka (pihak penyelenggara) memberi saya nomor 1. Dan itu sangat berat untuk saya,”
“Kemudian di 1994 saya lebih banyak jatuh dibanding yang saya duga. Salah satunya karena terlalu memaksa untuk mempertahankan gelar,” sebut Schwantz.
“Saya mau katakan ke Mir, bahwa meraih juara dunia memang sulit, tapi jauh lebih sulit untuk mempertahankannya,”
“Ini juga yang saya bilang dan motivasi kepada Wayne Rainey beberapa tahun lalu,” tambahnya.
Baca Juga: Kevin Schwantz Ikut Komentar Kondisi Marc Marquez, Sebut Proses Yang Tak Mudah
Dengan menjadi juara dunia, tentu Mir menjadi target oleh pembalap lain untuk dikalahkan.
Kemudian, Mir juga harus membuktikan gelarnya tersebut. Pada saat itulah tekanan muncul dan pembalap Suzuki tersebut harus bisa mengatasinya.
“Jadi persiapkan diri sebaik mungkin. Tekanan-tekanan akan muncul terus menerus,” tutup Schwantz.
Editor | : | Toncil |
KOMENTAR