Otomotifnet.com - Seperti sudah diberitakan sebelumnya, PT Astra Komponen Indonesia (ASKI) selaku anak perusahaan PT Astra Otoparts (AOP), meluncurkan masker elektrik transparan berkipas pendingin.
Produk anyar ini melengkapi 6 varian innovative wearable product yang telah diluncurkan sebelumnya untuk membantu mengatasi penyebaran Covid-19.
Masker elektrik, garapan ASKI bernama Grin Smile. Wujudnya transparan yang tak hanya berfungsi sebagai pelindung dari percikan droplet, namun juga menunjang penampilan dan kenyamanan.
Perkara harga dibanderol Rp 360 ribu (harga normal), namun lagi diskon di www.astraotoshop.com, harganya jadi Rp 288 ribu sampai 15 Januari 2021.
Baca Juga: Astra Komponen Indonesia Bikin Masker Elektrik Berkipas Pendingin!
Material transparan mudah dibersihkan, baik dengan sinar UVC maupun dicuci menggunakan air dan sabun, atau cairan disinfektan, disertai cara pembersihan yang dicantumkan pada kemasan produk.
Masker Grin Smile ini juga dilengkapi kipas kecil bertenaga baterai yang dapat diisi ulang, sehingga dapat digunakan selama 3 sampai 4 jam.
Selain itu untuk menjaga sirkulasi udara tetap aman, masker ini dilengkapi filter 3 lapis.
Selain itu, ASKI juga membekali dua macam strap (earloop dan headloop).
“Tentunya tidak berhenti sampai kepada produk-produk tersebut saja, namun kami berharap dapat terus konsisten mengembangkan berbagai innovative wearable product lainnya,”
“Yang dibutuhkan dan bermanfaat untuk masyarakat, sehingga ASKI mampu menjadi salah satu penggerak kemajuan bangsa,” bilang Prihatanto Agung Lesmono, Presiden Direktur ASKI.
ASKI sebelumnya juga telah meluncurkan 6 varian produk. Diantaranya face shield, safety google, dan corona finger, EOSTRA (Extraoral Dental Suction Machine), Grin KoVee UVC Box.
Baca Juga: Grup Astra Dukung Ekspor ke Pasar Global, Genjot Ekspor Saat Pendemi
Serta produk Grin Adore yaitu Automatic Door System yang dapat digunakan di area tempat kerja, dan berfungsi untuk mendeteksi suhu tubuh serta pemakaian masker pada karyawan, yang terintegrasi dengan database dan sistem absensi di lokasi tersebut.
| Editor | : | Andhika Arthawijaya |
KOMENTAR