Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Penyebab Mesin Mobil Overheat, Bisa Karena Hal-Hal Sepele Ini!

Rendy Surya,Andhika Arthawijaya - Selasa, 2 Februari 2021 | 23:55 WIB
Ilustrasi indikator mesin overheat di mobil.
Ilustrasi indikator mesin overheat di mobil.

Otomotifnet.com - Mesin panas berlebih alias overheat, bisa terjadi lantaran suhu mesin kendaraan meningkat drastis akibat suhu pembakaran tidak didinginkan secara optimal.

Hal ini bisa menimbulkan kerusakan komponen di dalam mesin. Kalau dibiarkan, bisa fatal akibatnya, yakni mesin kendaraan bisa mati total.

Paling parah, tidak berfungsinya sebagian komponen mesin kendaraan, seperti piston yang terkunci atau klep bengkok akibat pemuaian, hingga cylinder head melenting.

Sebetulnya, banyak hal yang dapat menyebabkan mesin panas (overheat) yang terkadang kita anggap ‘receh’ atau sepele.

Baca Juga: Mesin Overheat, Wajib Lakukan Ini Jika Tak Mau Kejadian Lagi!

Tapi hal-hal ini bisa bikin kondisi mesin overheat. Apa saja itu?

1. Tutup Radiator rusak atau tidak sesuai dengan spesifikasi

Cap radiator rusak atau tidak sesuai spesifikasi yang dianjurkan, dapat menggangu sistem pendinginan mesin
Andhika Arthawijaya/Otomotifnet
Cap radiator rusak atau tidak sesuai spesifikasi yang dianjurkan, dapat menggangu sistem pendinginan mesin

Soal ini, biasanya lantaran usia pakai, disebabkan oleh salah satu komponen bahan dari cap (tutup) radiator berbahan dasar karet, kondisinya sudah getas karena terkena panas coolant, sehingga tidak bisa mengatur tekanan di dalam radiator.

Jika komponen ini hendak diganti, pastikan spesifikasi radiator cap sesuai dengan bawaan pabrik.

Jika tidak sesuai, maka valve di cap radiator tidak akan terbuka ketika tekanan radiator tinggi yang diakibatkan suhu mesin yang panas.

Hal ini bisa menyebabkan engine overheat karena sirkulasi coolant tidak bekerja maksimal.

2. Kebocoran Radiator

Ini biasanya disebabkan oleh korosi pada kisi-kisi radiator. Tak jarang dikarenakan radiator diisi oleh air selain ciaran khusus radiator (coolant).

Sebab, kandungan oksigen dalam air bila bertemu dengan logam, akan terjadi reaksi kimia yang mengakibatkan korosi.

Karena korosi tersebut, radiator yang berbahan logam akan terkikis dan menyebabkan kebocoran.

Pada kebocoran ini, coolant menjadi terbuang sehingga tidak cukup untuk mendinginkan suhu mesin kendaraan.

Baca Juga: Cegah Mesin Overheat, Bersihkan Radiator Luar Dalam, Begini Caranya!

Ilsutrasi memeriksa kebocoran pada radiator
Dok. OTOMOTIF
Ilsutrasi memeriksa kebocoran pada radiator

Kalau coolant tidak mendinginkan mesin dalam waktu yang lama, artinya mesin dalam keadaan yang panas, maka bisa terjadi overheat.

Kalau sudah rusak atau menurun performanya, radiator tak akan bisa menjaga suhu mesin dengan baik. Ini yang mesti diantisipasi dengan segera.

“Servis atau perbaikan bisa saja dilakukan, kalau radiatornya menggunakan bahan kuningan pada bagian kepala atau sisi ujung." 

"Ini pun dengan cara dilas atau ganti kepala,” terang Anwar Lubis dari bengkel Ridho, spesialis radiator di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Namun kalau radiator mobil berbahan plastik  pada bagian water tank, tak bisa diperbaiki dengan cara dilas. Walhasil mesti lakukan penggantian.

3. Motor fan (kipas) mati atau lemah

Untuk mendinginkan radiator, membutuhkan sirkulasi udara yang dihasilkan oleh motor fan.

Jika motor fan mati, maka tidak ada aliran udara yang mendinginkan coolant pada radiator.

Sehingga suhu mesin akan tetap panas karena coolant tidak dapat mendinginkan suhu mesin.

Akibatnya, suhu di ruang bakar mesin tetap panas dan dapat mengakibatkan overheat pada mesin.

Baca Juga: Mesin Mobil Cepat Overheat, Extra Fan Mati Sumber Masalahnya, Wajib Lakukan Ini

Saat suhu mesin tinggi, kipas radiator harus nyala untuk mendinginkan radiator
Dok. Otomotif
Saat suhu mesin tinggi, kipas radiator harus nyala untuk mendinginkan radiator

 

Kalau motor kipas atau motor fan ini kondisinya lemah atau tidak optimal, maka fungsi pendinginan radiator oleh kipas juga tidak akan bekerja dengan baik.

Ada beberapa gejala kalau kipas radiator atau motor kipasnya lemah.

Paling kentara jelas adalah menyalanya indikator suhu mesin yang menunjukan kondisi mesin overheat. Baik saat kondisi jalan macet atau berjalan pelan.

Namun suhu mesin kembali normal (turun) ketika mobil melaju pada kecepatan di atas 50 km/jam.

4. Telat Ganti Oli Mesin

Oli mesin yang sudah lama tidak diganti, biasanya akan menguap karena panas mesin kendaraan.

Jika tidak rajin kita pantau lewat dipstick oli, bukan tidak mungkin mesin jadi kekurangan pelumasan, yang dapat mengakibatkan gesekan kasar antar komponen mesin.

Nah, gesekan kasar tersebut dapat menyumbangkan panas di ruang bakar mesin.

Lebih parah lagi kalau oli mesin sampai habis (kosong), bisa-bisa mesin tidak dapat menyala karena komponen pada mesin kendaran akan menempel satu dengan yang lainnya.

Ilustrasi ganti oli mobil
Dok. Otomotif
Ilustrasi ganti oli mobil

“Atau bisa juga olinya mengental karena sudah tidak mampu menahan oksidasi akibat kelamaan dipakai, sehingga terjadilah oil sludge.”

“Ini juga bisa menyebabkan mesin overheat, karena dapat menyumbat saluran pelumasan di dalam mesin,” tukas Sumarno, punggawa Masmun Sukses Motor yang pernah jadi trainer mekanik di pabrikan Suzuki.

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa