Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Konsultasi OTOMOTIF: Shogun 110 Mau Bore Up, Apa Saja yang Diubah?

Antonius Yuliyanto - Kamis, 4 Februari 2021 | 22:15 WIB
Brosur Suzuki Shogun 110
Suzuki Indomobil Sales
Brosur Suzuki Shogun 110

Otomotifnet.com - Halo Mas Aant, saya punya motor Suzuki New Shogun 110, kalau dibore up apa saja yang diubah? Sesudah itu jadi berapa cc?

Saya juga mau ganti CDI racing dan knalpotnya, apa yang cocok di pasaran klop dipasang di motor. Serta biayanya berapa?

Jaya terus OTOMOTIF dan terima kasih Mas Aant.

Putu Hendicka Ardyawan - Tembalang, Semarang, Jawa Tengah

Jawab:

Halo juga Mas Putu, apa kabar? Semoga sehat selalu ya. Namanya bore up tentu saja sesuai maknanya yaitu membesarkan diameter, di sini pasti diameter piston.

Baca Juga: Honda Supra X, Karisma 125 Sampai Suzuki Shogun R, Motor Bekas Murah Rp 2 Jutaan

Makanya yang diubah atau diganti pertama adalah piston, pakai yang ukuran lebih besar dari standar Shogun 53,5 mm.

Tapi saat ganti piston ada hal yang wajib diperhatikan, pertama adalah pin piston, lebih baik cari yang ukurannya sama, yaitu 14 mm.

Biar saat pemasangan tak perlu ribet bikin bushing yang mengurangi kekuatan.

Piston berukuran lebih besar dengan pin 14 mm salah satunya yang paling mudah didapat milik saudara dekat, yaitu Suzuki Thunder 125 yang berdiameter 57 mm.

 

Kalau pakai piston ini, jika dihitung pakai rumus silinder hasilnya adalah 124,46 cc.

Hal kedua setelah dapat pistonnya, yang diubah adalah silinder. Karena pakai piston lebih besar, maka silinder juga harus diperbesar.

Caranya dikorter di tukang bubut. Dengan catatan sisa ketebalan liner minimal 1,5 mm, jika kurang dari itu maka wajib ganti boring dengan yang lebih besar.

Setelah proses di atas beres, saat piston terpasang bibir permukaan harus enggak nongol dari silinder, kalau nongol akan membentur cylinder head Shogun yang tanpa kubah.

Baca Juga: Suzuki Hayabusa 2021 Muncul Lewat Teaser, Jantung Pacu Jadi 1.440 Cc

Jika nongol wajib dipapas atau tambah paking, biar aman.

Nah setelah mesin beres, sekalian lakukan ganti CDI dan knalpot seperti Mas Putu inginkan.

Pilihan ada banyak, untuk CDI misalnya pakai keluaran BRT, tipenya banyak tinggal pilih sesuaikan kantong.

Knalpot juga banyak pilihan, misal AHRS, R9, WRX dan lainnya.

Berikutnya biar aman sementara naikkan dulu ukuran spuyer 1 tingkat, biar pembakaran tak terlalu kering karena naiknya kapasitas mesin.

Nah jangan langsung digeber untuk 500 km pertama seperti motor baru, biar terbentuk lapisan film di silinder, sehingga enggak mudah baret.

Baru setelah 500 km dan ganti oli, boleh digeber plus sekalian cari setingan terbaik untuk setelan spuyernya, memang butuh waktu, tenaga dan dana.

Spuyer bisa naik atau turun sampai didapat setingan terbaik, tenaga mengisi dari bawah sampai atas.

Oh iya, karena bore up biasanya suhu mesin lebih tinggi, ada baiknya penggantian pelumas dibikin lebih rutin, kisaran tiap 2.000-2.500 km, agar pelumasan tetap maksimal dan enggak mudah jebol.

Biaya? Piston dan ring ukuran standar Thunder 125 yang orisinal Suzuki sekitar Rp 69.000 dan Rp 114.300.

Kalau mau lebih irit bisa coba merek aftermarket seperti NPP di kisaran Rp 150 ribu.

Untuk korter sekitar Rp 50 ribu, spuyer kisaran Rp 25 ribu, knalpot Rp 200-500 ribu, CDI Rp 500-2 jutaan. Sedang jasa pemasangan tergantung bengkel. 

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa