Otomotifnet.com - Kebanyakan orang jika dapat mobil ‘aneh’ atau langka, pasti akan ‘disimpan’ atau disayang-sayang.
Tapi pria beranama Bintarto Agung ini beda, justru mobil yang kerap jadi incaran kolektor ini sering diajaknya berlaga di ajang balap.
Eits, tapi jangan mengira ini Toyota Corolla DX ya, meski secara bentuk depan dan dimensi bodinya sama.
Ini adalah Toyota Corolla Sprinter TE 71 Liftback keluaran 1981. Mobil ini sangat rare atau langka di Indonesia.
Baca Juga: Toyota Corolla Sprinter 'Anti Ceper-Ceper Club', Bidik Gaya 90'an
“Waktu gue ditawarin, kondisinya tidak jalan dan cuma nongkrong di bawah pohon.”
“Gue tertarik karena mobil seperti ini sangat jarang ada,” tutur pria yang akrab dipanggil Tato, sembari bisik-bisik kalau ia harus keluar kocek Rp 80 jutaaan untuk tebus mobil yang tidak dalam kondisi laik jalan itu.
Nah, lantaran ‘dapatnya’ di daerah Jawa Tengah, mobil ditowing dan dikirim ke Indie Fiancoko, pemilik bengkel JT Performance di Semarang, Jateng.
Awalnya Tato ingin melengkapi dan mengembalikan ke aslinya.
“Tapi ternyata kalau dikumpulin perintilannya banyak banget dan susah. Akhirnya gue jadikan mobil reli saja,” ungkap pengajar bela diri aikido ini.
Tidak salah memang kalau mengirim ke Indie Fiancoko, karena pebengkel yang juga pereli ini punya hasil garapan yang sangat rapi dan detail.
“Sebenarnya tidak ada proses spesial. Saya bikin mobil rapi dan bersih biar enak dilihat.”
“Walaupun mobil balap tetap harus rapi dan enak dilihat,” sebut Indie.
Baca Juga: Honda Civic Turbo Sedan Rombakan Ketiga Bikin Auranya Makin Beda
Makanya sebagian part asli masih tetap dipasang, seperti dasbor, trim samping belakang, kaca bahkan juga karet kaca. Sedangkan karet kaca semuanya impor.
Untuk menjadikannya mobil reli, Tato yang pernah juara nasional sprint reli 1986 pakai Daihatsu Charade Turbo ini dan Indie sudah punya bekal, Yakni menggunakan mesin 3S-GTE, bekas mobil reli Tato sebelumnya.
Mesin ini dimodifikasi ulang dan dipasang karburator Weber four barrel, karena Tato yang pertama ikut reli tahun 1977, terjun di kelas R2 saat ini.
Kemudian dipadankan dengan girboks 6-speed punya 3S Beams keluaran 2000.
“Sebelum yang Beams ini sudah coba banyak girboks. Di girboks ini juga gigi-giginya ada modifikasi, tidak terlalu murni standarnya Beams,” ucap Indie.
Gardan belakang juga ganti. Supaya kuat dan sedikit lebih keluar, dipilih punya Mitsubishi Lancer 2000 EX Turbo.
Kemudian diisi limited slip differential (LSD) keluaran Cusco 1,5 way.
“Kalau pakai yang 2 way, mobil jadi terlalu rigid. Susah dipakainya,” jelas pria ramah ini.
Hasil ubahan ini, membawa Tato bertengger di posisi 2 ketika sprint reli di Meikarta tahun 2020.
Sedangkan posisi 1 ditempati Indie Fiancoko yang juga pakai Toyota Corolla Sprinter Coupe.
DATA MODIFIKASI
Mesin & Transmisi : Mesin 3S-GTE, karburator 4 barrel, girboks 3S Beams, gardan Mitsubishi Lancer 2000 EX Turbo.
Suspensi : Sokbreker Bilstein dan TRD custom
Eksterior : Sayap belakang Foha, lampu depan Cibie, tangki bensin ATL
Interior : Jok OMP, seatbelt Sabelt, setir Sparco.
Bengkel : JT Performance. Jl Sompok 2/8, Semarang, Jawa Tengah. Telp. 0813-1427-0933
Editor | : | Andhika Arthawijaya |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR