Hal itu dianggap tidak adil di saat para pembalap lain tidak punya kesempatan tersebut.
Bos KTM Motorsport, Pit Beirer, mendukung pernyataan Stigefelt.
"HRC punya kesempatan untuk tes sebagai satu-satunya tim yang menikmati konsesi yang sebenarnya tidak ada. Ini jelas tidak adil buat pabrikan lain," kata Beirer dilansir dari Motosprint.
"Kami akan mendiskusikan ini soal bagaimana tes rider hanya bisa tampil maksimal 3 atau balapan semusim. Kami tak menekan Stefan, ini soal keadilan," tegas Beirer.
Di Qatar sebelum seri pertama, kasus soal Stefan Bradl dan HRC ini akan dibahas tuntas.
Editor | : | Panji Nugraha |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR