Otomotifnet.com - Awal Februari lalu OTOMOTIF mendapat kesempatan mencoba TVS iQube.
Motor listrik lansiran negeri Bollywood yang sebenarnya belum dipasarkan di Indonesia.
Masih dalam tahap riset pasar tanah air sekaligus menunggu regulasi final soal motor listrik, terutama regulasi baterai.
Berdasarkan situs resmi TVS India, iQube dijual seharga 115.000 rupee atau sekitar Rp 22,4 juta.
Baca Juga: Honda BeAT FI Tiba-tiba Ngegas Sendiri, Penyebab Sepele, Sembuh Pakai Cara Ini
Cukup terjangkau, padahal spek dan fiturnya canggih! Seperti apa detailnya?
Yuk simak hasil tes skutik yang bentuknya khas skutik India, membulat, lebar dan pakai ban ring kecil.
Fitur & Teknologi
Layaknya sebuah motor listrik, TVS iQube bertabur sederet fitur dan teknologi canggih.
Seperti aplikasi SmartXonnect yang dapat terhubung ke smartphone pengendara via Bluetooth.
Fitur yang terdapat pada apikasi SmartXonnect cukup banyak. Ada Navigation Assist, Remote Charge Status, Geofencing, Incoming Call Alerts dan Smart Statistics.
Nah sayangnya karena belum dipasarkan di Indonesia, fitur ini belum bisa digunakan.
Semua informasi termasuk aplikasi ditampilkan lewat dashboard dengan layar TFT atau (Thin Film Transistor) full colour.
Punya tingkat ketajaman layar tinggi serta fitur adaptif yang dapat menyesuaikan kondisi terang dan gelap lewat light sensor di sisi kanan layar.
Layar ini berisi spidometer, indikator baterai, odometer, tripmeter A & B, average speed, jarak tempuh berdasarkan kapasitas baterai, riding mode, indikator lampu-lampu dan fitur aplikasi yang terkoneksi ke smartphone.
Baca Juga: Yamaha Gelar Lets GEAR Up Jingle Competition, Bikin Lagu Hadiah Motor
TVS iQube juga dibekali dengan Regenerative Battery saat deselerasi. Efek yang terasa seperti engine brake.
Cukup membantu dalam proses deselerasi dari kecepatan tinggi. Tapi di kecepatan rendah jadi terasa sedikit tersendat-sendat.
Fitur parkir merupakan hal yang cukup standar di motor listrik, tak terkecuali iQube. TVS menyebutnya Q-Park Assist.
Bedanya dari yang lain, selain bisa mundur juga bisa bergerak maju. Kecepatan dibatasi hanya sampai 5 km/jam.
TVS iQube menggunakan kabel charger yang dapat dicolok pada setiap soket industrial IEC 60309 atau soket 3 pin normal.
Oiya colokan charger pada iQube terletak di bawah setang sebelah kiri.
Yang cukup unik, saat mengoperasikan lampu sein keluar bunyi. Suaranya cukup keras dan tidak dapat dimatikan.
Memang sangat berguna, terutama pada motor listrik yang tidak menghasilkan suara layaknya motor konvensional.
Suara ini juga akan muncul ketika lampu hazard dioperasikan. Seluruh lampu yang ada di iQube sudah menggunakan LED yang hemat energi.
Baca Juga: Scoopy Harga Naik, BeAT Paling Murah, Ini Banderol Skutik Honda per Maret 2021
Bagasi di bawah jok cukup luas, dapat menampung berbagai keperluan tapi tidak muat helm.
Di bawah bagasi terdapat penyimpanan dua baterai sekunder. Meski begitu tidak sampai memakan ruang bagasi.
Fitur lain ada colokan USB di dalam bagasi, logo elektrik yang menyala pada cover swing arm sebelah kiri, gantungan ganda di dek tengah dan parking brake lock.
Riding Position & Handling
Berkat tinggi jok yang terbilang rendah, tester dengan postur tubuh 170 cm/60 kg mudah sekali menapakkan kaki ke tanah.
Saat kaki naik ke dek, terasa seperti naik Honda BeAT atau Kymco Like yang punya aki di dalam dek. Rasanya tinggi tapi tak sampai membuat kaki menekuk.
Joknya lebar dan busanya empuk, nyaman untuk diduduki. Berkat dimensinya yang imut, setang mudah dijangkau karena jaraknya tidak jauh dari pengendara.
Riding position nyaman, badan tegak tidak menunduk, kaki menyiku dengan leg room lega serta setang mudah digapai.
Handling iQube lincah berkat wheelbase berukuran 1.301 mm dan bobot hanya 118 kg.
Dipadukan dengan pelek 12 inci, selap-selip kendaraan berhenti di kemacetan terasa mudah.
Apalagi didukung tenaga responsif, jadi mudah mendorong badan motor saat meliak-liuk.
Ban depan dan belakang dengan ukuran 90/90-12 agaknya turut mendukung handling saat diajak menikung. Punya grip cukup baik, jadi bikin pede ketika menikung di tikungan tajam.
Ngomongin suspensi, sok depan punya karakter empuk. Sayangnya sering bottoming.
Pun sama halnya dengan suspensi ganda di belakang yang dapat meredam guncangan dengan baik. Enaknya tidak sering bottoming seperti yang depan.
Performa
iQube menggunakan dinamo BLDC tipe hub buatan TVS dengan tenaga maskimum 4.400 Watt atau 4,4 kW.
Punya klaim tenaga sebesar 5,9 dk dengan torsi 140 Nm. Angka torsi tersebut sungguh fantastis, hampir sama dengan moge 1.000 cc ke atas!
Performanya terasa responsif, baik dari kondisi pelan sampai ke kecepatan tinggi.
Penyaluran tenaganya juga terasa halus dan linear, jadi tidak sampai mengagetkan.
Ada dua pilihan riding mode, ECO dan POWER. Dipilih via tombol yang ada di setang sebelah kanan.
Dalam mode ECO TVS mengklaim dapat menempuh jarak 75 km. Di mode ini kecepatan maksimal dibatasi hanya sekitar 40 km/jam saja.
Pada kecepatan tersebut kalau digas terus (dipaksakan) jalannya akan tersendat. Kemudian muncul tanda segitiga kuning peringatan pada layar TFT.
Lalu motor akan mati seperti tidak ada daya. Menghidupkannya cukup tutup gas kembali.
Hal ini merupakan fail safe dan fitur safety dari TVS karena dianggap fungsi mekanikal seperti putaran gas macet atau rusak.
Pada mode POWER, klaim kecepatan maksimal yang dapat ditempuh yaitu 78 km/jam.
Meski begitu dalam tes real, dapat menggapai top speed di angka 82,6 km/jam di Racelogic dan 86 km/jam pada spidometer.
Performanya yang positif juga ditunjukkan lewat catatan akselerasi.
Menempuh kecepatan 60 km/jam dari keadaan diam hanya dalam waktu 8,7 detik. Sedangkan 0-80 km/jam 20,4 detik.
TVS iQube dibekali dengan tiga battery pack. Secara jaringan ada primer dan sekunder.
Satu baterai utama terletak di dek dan dua baterai pendukung ada di dasar bagasi.
Kapasitas baterai 14 Ah 52V - 57,4V. Punya delivery capacity 750 WH. Battery pack tersebut sudah dilengkapi BMS atau Battery Management System.
BMS ini akan memutus output baterai saat kunci kontak dalam keadaan off.
Baterai yang terdapat di iQube tidak removable atau tidak dapat diswap, berdasarkan regulasi di India.
Hal ini dikarenakan baterai pada setiap unit motor punya nomor seri masing-masing, sesuai dengan control unit.
Apakah iQube ini aman digunakan di musim hujan? Ternyata tetap aman sampai melewati genangan air sekalipun.
Tapi kalau harus melewati genangan yang ekstrim sampai menutupi baterai di dek, akan muncul segitiga kuning peringatan.
Motor akan mati dan untuk menyalakannya harus mematikan kunci kontak terlebih dahulu.
Satu yang juga menarik, ketika menarik tuas rem motor tidak mengcut-off tenaga.
Hal ini membuat feel ridingnya jadi mirip dengan motor matik konvensional. Tidak kikuk karena merasa tenaga tiba-tiba hilang ketika tuas rem ditarik.
Lalu indikator kapasitas baterai akan berubah jadi merah saat baterai ada di angka 15 persen.
Kemudian saat 10 persen akan muncul tanda low batt. Serunya sampai 1 persen pun tidak terlalu berasa penurunan performa maupun cut tenaga.
Saat pengetesan di posisi tersebut masih bisa dibawa sampai 40 km/jam-an. Namun, ketika baterai 0 persen motor akan langsung mati.
Agak berbeda dari beberapa motor listrik yang pernah kami coba, di mana saat kondisi baterai nol, motor masih bisa dibawa berjalan meskipun sangat pelan.
Jarak Tempuh
Dalam pengetesan menggunakan mode POWER, kami dapat menempuh jarak hingga 64,6 km.
Dites dari kondisi baterai full dengan tertera angka baterai 99 persen, sampai motor mati di kapasitas 0 persen.
Pengetesan melewati beragam kondisi jalan dan tester tidak sayang-sayang baterai alias dipakai normal.
Berdasarkan penggunaan tersebut, bila berkendaranya lebih rapi atau tidak banyak gaspol, secara teori jarak tempuh yang didapat pasti bisa lebih jauh.
Apalagi bila hanya menggunakan mode ECO. Tiga buah battery pack punya andil di sini.
Dengan kapasitas besar (14 Ah 52V) membuat jarak tempuh semakin jauh.
Nah, bila dipakai berkendara komuter sehari-hari oleh rider yang masih tinggal di seputaran ibu kota, iQube lebih dari cukup untuk mondar-mandir rumah ke kantor dan sebaliknya.
Ketika sampai di kantor tinggal dicharge dan baterai sudah dalam keadaan penuh saat Anda pulang kantor.
Begitu pula di rumah, pengecasan baterai bisa ditinggal tidur. Tidak perlu khawatir karena dilengkapi fitur auto-cut.
Saat ditinggal tidur dan bekerja di kantor, durasi pengecasan selama 5-6 jam jadi tidak berasa.
Yang bikin repot karena baterai tidak dapat dicabut/diswap, Anda harus membawa satu unit motor ke dalam rumah atau kantor jika di garasi atau parkiran tidak ada akses colokan listrik.
Data Tes TVS iQube
0–50 km/jam : 6,3 detik
0–60 km/jam : 8,7 detik
0-80 km/jam : 20,4 detik
0-100 m : 9,5 detik (@62,1 km/jam)
0-201 m : 14,8 detik (@74,3 km/jam)
0-402 m : 24 detik (@81,4 km/jam)
Top Speed Racelogic : 82,6 km/jam
Top Speed Spidometer: 86 km/jam
Jarak jangkau real : 64,6 km
*data akselerasi menggunakan Mode Power
Data Spesifikasi TVS iQube
Mesin
Motor listrik : BLDC hub 4.400 W/ 4,4 kW
Tenaga dinamo : 5,9 dk
Torsi dinamo : 140 Nm
Baterai : 3x Lithium-ion battery pack 52V 14 Ah
Capacity : 2,25 kWh
Charge to 100% : ± 6 jam
Dimensi
P x L x T : 1.805 x 645 x 1.140 mm
Wheelbase : 1.301 mm
Ground Clearance : 150 mm
Bobot : 118 kg (kerb)
Rangka
Suspensi depan : Teleskopik
Suspensi belakang : Hydraulic twin tube shock absorber
Rem depan : Disc 220 mm 1 piston
Rem belakang : Tromol 130 mm
Ban depan : 90/90-12 Tubeless
Ban belakang : 90/90-12 Tubeless
Water & Dust resistance: IP67
Editor | : | Antonius Yuliyanto |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR