Area belakang juga khas cafe racer, dengan penerapan single seat dengan adanya seat cover di sisi belakang lengkap dengan papan untuk nomor start, isinya nomor 7 sesuai seri motornya, V7, yang juga dilengkapi grafis bendera Italia.
Menurut Roby, jika seat cover dilepas joknya tetap tak bisa diduduki karena pendek, “Jadi kalau mau dipakai berboncengan, harus beli jok opsionalnya dahulu,” terangnya.
Detail seperti footstep pun memperkuat konsepnya, karena pakai billet yang dibentuk pakai cnc, bukan cetakan, jadi kesannya lebih sporty ala-ala footstep aftermarket buat balap.
Kemudian yang khas dari versi anniversary ini bisa dilihat dari warna khusus, rangkanya merah dengan bodi hitam dan tangki krom.
Baca Juga: Piaggio Indonesia Beberkan Penjualan Unit Secara Cash Melonjak di Kala Covid-19
Di atas tangkinya ada strap kulit yang menambah kesan lawas.
Fitur & Teknologi
Menurut Robby, area lampu-lampu sekarang semua sudah LED. Nah untuk lampu utama walaupun secara bentuk luar cuma bulat, tapi layout detailnya keren.
Ada DRL membulat di sisi luarnya, lalu dalamnya terbagi jadi 2 dengan pembagi di tengahnya.
Lampu utama ini punya kedok mungil, yang di atasnya ada windshield yang bisa untuk mengarahkan angin ke atas.
Di baliknya terdapat panel instrumen yang didominasi model analog, kiri untuk kecepatan dengan angka hingga 200 km/jam, sedang yang kanan takometer dengan angka hingga 8.000 rpm, redline mulai di 6.500 rpm.
Editor | : | Antonius Yuliyanto |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR