Otomotifnet.com - Akhir tahun 2020 silam, tepatnya di bulan Desember, PT Piaggio Indonesia (PI) selaku APM Moto Guzzi memperkenalkan varian generasi ketiga dari V7, yaitu V7 III Stone dan V7 III Racer 10th Anniversary.
Nah bersamaan dengan sesi perkenalan dealer Motoplex terbaru yang berlokasi di Jl. Pangeran Antasari, Cilandak, Jaksel, Senin (15/3/2021) lalu OTOMOTIF sekalian mencoba V7 III Racer 10th Anniversary, big bike yang sejak keluar pabrik bergaya cafe racer.
Menurut Robby Gozal, PR & Communication Manager PI, V7 III Racer 10th Anniversary ini merupakan produk limited edition.
“Ini versi untuk memperingati 10 tahun dari V7 Racer yang pertama keluar di 2010 silam. Jadi ini sebenarnya model 2020, dan saat ini unitnya tinggal sedikit,” ujarnya.
Baca Juga: Awkarin Modifikasi Vespa Kesayangan, Jadi Eye Catching dan Galak!
Jadi kalau ada yang berminat mengoleksinya, segera saja dari pada kehabisan.
Sebagai motor limited edition, dibuktikan dengan adanya nomor seri yang terpampang di segitiga atas. Pada unit test ride tertera nomor 0023.
Apa keistimewaan lain dan bagaimana impresi mengendarai dari motor yang dibanderol Rp 535 juta (OTR Jakarta) ini?
Keistimewaan pertama tentu dari sektor desain, yang sangat kental konsep cafe racer.
Dengan setang jepit yang terpasang di bawah segitiga, lalu di ujung setang ada spion model bar end. Ditambah lagi dengan lampu utama bulat yang dikasih kedok.
Area belakang juga khas cafe racer, dengan penerapan single seat dengan adanya seat cover di sisi belakang lengkap dengan papan untuk nomor start, isinya nomor 7 sesuai seri motornya, V7, yang juga dilengkapi grafis bendera Italia.
Menurut Roby, jika seat cover dilepas joknya tetap tak bisa diduduki karena pendek, “Jadi kalau mau dipakai berboncengan, harus beli jok opsionalnya dahulu,” terangnya.
Detail seperti footstep pun memperkuat konsepnya, karena pakai billet yang dibentuk pakai cnc, bukan cetakan, jadi kesannya lebih sporty ala-ala footstep aftermarket buat balap.
Kemudian yang khas dari versi anniversary ini bisa dilihat dari warna khusus, rangkanya merah dengan bodi hitam dan tangki krom.
Baca Juga: Piaggio Indonesia Beberkan Penjualan Unit Secara Cash Melonjak di Kala Covid-19
Di atas tangkinya ada strap kulit yang menambah kesan lawas.
Fitur & Teknologi
Menurut Robby, area lampu-lampu sekarang semua sudah LED. Nah untuk lampu utama walaupun secara bentuk luar cuma bulat, tapi layout detailnya keren.
Ada DRL membulat di sisi luarnya, lalu dalamnya terbagi jadi 2 dengan pembagi di tengahnya.
Lampu utama ini punya kedok mungil, yang di atasnya ada windshield yang bisa untuk mengarahkan angin ke atas.
Di baliknya terdapat panel instrumen yang didominasi model analog, kiri untuk kecepatan dengan angka hingga 200 km/jam, sedang yang kanan takometer dengan angka hingga 8.000 rpm, redline mulai di 6.500 rpm.
Pada bagian bawah spidometer, terdapat MID, yang salah satu isinya ada info MGCT atau Moto Guzzi Control Traction.
“MGCT ada pilihan 1 dan 2, juga bisa dimatikan,” terang Robby. Untuk memilihnya pakai tombol MODE yang ada di setang kanan.
Selain itu, di MID juga terdapat info suhu udara, trip, odometer, konsumsi bensin dan gear position.
Sedang di dekat jarum spidometer ada info lampu jauh, sein, pengingat bensin, netral, engine check dan lampu peringatan.
Baca Juga: Yamaha Aerox 155 Ganti Roller, Bisa Substitusi Pakai NMAX, Mio M3 dan Xeon
Pada bagian pengereman, untuk depan pakai cakram 320 mm semi-floating yang dijepit kaliper Brembo 4 piston, kalau belakang 260 mm dengan kaliper 2 piston. “Juga dilengkapi ABS,” imbuh Robby.
Sebagai penampung bensin, dibekali tangki berlapis krom yang kapasitasnya tergolong besar, bisa muat 21 liter.
Riding Position & Handling
Sebagai besutan yang dikonsep sebagai cafe racer jadul, V7 III Racer 10th Anniversary punya setang jepit yang posisinya tak terlalu rendah, kalau ditarik garis lurus masih di atas permukaan jok, dikombinasi dengan footstep yang letaknya cukup tinggi dan mundur.
Efeknya ketika diduduki kesan racy begitu kental, karena setangnya terasa cukup rendah dan jauh, sehingga badan jadi agak nunduk, ditambah lagi kakinya lumayan nangkring.
Benar-benar ala besutan balap antar-cafe zaman dahulu.
Handlingnya juga menyenangkan, kendati punya bobot kering 189 kg, tapi masih cukup mudah dikendalikan saat diajak bermanuver di jalanan Jakarta yang lumayan padat.
Tapi kalau ketemu jalanan macet tentu tak bisa selincah skutik kecil, karena sudut belok setangnya terbatas, ditambah dimensi cukup panjang, 2.185 mm dengan jarak sumbu roda 1.463 mm.
Redaman suspensinya tergolong sedang, masih cukup nyaman saat melibas lubang, tapi juga masih stabil buat menikung kencang.
Performa
Sebagai dapur pacu, V7 III Racer 10th Anniversary pakai mesin khas Moto Guzzi yang unik, v-twin yang posisinya melintang atau transversal.
Kapasitasnya 744 cc yang ternyata masih pakai pushrod dan cuma pakai 2 klep tiap silindernya.
Pendinginan cuma mengandalkan udara bebas tanpa oil cooler atau radiator.
Tapi salutnya, kendati saat berkendara posisi lutut menempel kepala silinder, namun ternyata cuma terasa hangat, tak sampai panas yang mengganggu.
Padahal saat sesi pengetesan pas siang hari cukup terik. Tampaknya Moto Guzzi melapis silindernya dengan bahan khusus yang bisa menahan panas.
Dan yang surprise sekarang koplingnya lebih ringan dibanding V7 model sebelumnya.
Oiya saat dinyalakan, tentu khas Moto Guzzi, mesin akan goyang ke kanan kiri, dan rasa itu masih terasa ketika mesin stasioner.
Namun seiring naiknya putaran mesin, goyangan itu justru hilang. Jadi saat berkendara mesinnya terasa halus dan minim getaran maupun goyangan.
Karakter tenaganya terasa rata, dari tarikan awal dorongan tenaga dan torsi sudah kuat. Ketika gas dibejek dalam secara mendadak, terdengar suara ngelitik dari mesin.
Karakter rasionya panjang-panjang, maka tak heran untuk dalam kota paling mentok sampai gigi 4 saja. Gigi 5 apalagi 6 jarang sekali terpakai.
Oiya untuk penyaluran tenaga ke roda pakai gardan, jadi terasa lebih minim lendutan, lebih responsif dibanding rantai.
Lalu berapa konsumsi bensin, catatan akselerasi hingga top speed? Tunggu di artikel test ride.
Data spesifikasi:
Tipe mesin: Transversal 90° v-twin, 2 katup per silinder
Sistem pengabutan: injeksi
Kapasitas: 744 cc
Bore x stroke: 80 x 74 mm
Pendinginan: udara
Tenaga maksimal: 52 dk @6.200 rpm
Torsi maksimal: 60 Nm @4.900 rpm
Transmisi: 6 percepatan
Suspensi depan: teleskopik Ø40 mm
Suspensi belakang: lengan ayun suspensi ganda
Rem depan: cakram Ø320 mm kaliper Brembo 4 piston ABS
Rem belakang: cakram Ø260 mm kaliper 2 piston ABS
Roda depan: pelek jari-jari, ban 100/90-18
Roda belakang: pelek jari-jari, ban 130/80-17
Jarak sumbu roda: 1.463 mm
Tinggi jok: 770 mm
Bobot: 189 kg (kering), 209 kg (basah)
Kapasitas tangki bensin: 21 liter
Editor | : | Antonius Yuliyanto |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR