Otomotifnet.com - Di pasaran ada bermacam-macam jenis kunci momen, namun umumnya dibagi menjadi dua, yaitu micrometer (manual) dan digital.
Bengkel wajib punya alat ini, baik workshop motor maupun mobil, bila ingin hasil pengecangan baut atau mur pada kendaraan, terhindar dari masalah.
Nah, perbedaan antara kunci momen micrometer (manual) vs digital, “Hanya ada di cara penyetelannya saja,” paparRuliSantoso, Quality Control Inspector PT Altama Surya Tekiro selakudistributor perkakas merek Tekiro.
Kalau yang manual, lanjut Ruli, akan berbunyi “klek” ketika pengecangan mur atau baut sudah mencapai torsinya.
Baca Juga: Cover Silinder Head Kijang Innova Rawan Pecah, Proses Pasang Baut Wajib Pakai Ini
Sedangkan yang digital akan mengeluarkan suara “beep” secara bertahap mirip seperti suara sensor parkir mobil.
“Kalau sudah bunyi tandanya sudah mentok alias mencapai torsi yang diinginkan. Jadi tidak bisa diputar lagi,” jelas Ruli.
Oiya, khusus yang digital diperlukan baterai ukuran AA sebanyak dua buah untuk sumber listriknya.
Nah, meski fungsinya terlihat simple hanya untuk mematok hasil pengencangan baut atau mur, namun ternyata penggunaan kunci momen ini ada aturannya, bila ingin pembacaan torsinya tetap akurat.
“Setiap selesai digunakan untuk yang model manual, jangan lupa dikembalikan ke angka nol lagi penyetelannya,” wanti Iwan Budiman, Sales Maketing Manager PT Prima Teknik Mandiri, selaku distributor professional tools & automotive equipment berlabel Jonnesway asal Taiwan.
Sebab, lanjut Iwan, di dalam trorque wrench terdapat sistem pegas, yang tidak boleh terlalu kencang atau kendur saat disimpan.
“Karena jika ada tekanan pada pernya, pembacaan torsinya bisa tidak presisi lagi,” jelas Iwan saat ditemui di kantornya di Kawasan Pluit, Jakarta Utara.
Ingat, umumnya banderol special tools macam kunci momen ini tidak murah loh, jadi sangat disarankan untuk hati-hati saat menggunakan maupun penyimpanannya.
Baca Juga: Kunci Sok Ajaib, Bisa Buka Baut Atau Mur Yang Sudah Botak 95%
“Saat pemakaian jangan melebihi kapasitas standar torsi mur/baut. Misalnya torsi bautnya 4 Nm (Newton meter, satuan torsi, red), tapi kunci momennya disetting 6 Nm. Karena akibatnya bisa patah sebelum kuncinya bunyi,” tukas Ruli.
Selain itu, usahakan kunci momen jangan sampai jatuh atau terbanting karena akan merusak sistemnya.
“Kalau sampai bermasalah atau tidak presisi lagi pembacaan torsinya, harus dilakukan kalibrasi ulang,” beber Iwan.
Dan perlu diperhatikan pula untuk penyimpanan, sebaiknya masukkan kunci momen ke dalam kotaknya dan taruh di tempat yang rata, alias jangan dalam posisi miring.
Selain itu, khusus model digital, jika tidak digunakan dalam waktu lama, sebaiknya copot baterai.
Editor | : | Andhika Arthawijaya |
KOMENTAR