Otomotifnet.com - Ketika BMW Group dengan membuat Mini Cooper lebih besar dan kerap bikin para purists yang menyukai karakter Bristish classic-nya berteriak.
Mungkin hal tersebut akan lebih ditekankan lagi di Countryman ini.
Dengan gelar MINI terbesar di tahun 2017, DRL ring pertama dan ekstra tampilan ala SUV seperti skid plastik hitam, roof rail, profil ban tebal hingga opsi tampilan luar ALL4* dengan kelir black gloss pada bumper depan dan belakang, membuat keseluruhannya lebih tangguh
dan unik dibanding range MINI lainnya.
Kalau terima desainnya, boleh dibilang Countryman berkode F60 ini jadi MINI paling masuk akal berkat jarak ke tanah lebih tinggi, paling nyaman dan tenaga yang bisa membuat pemiliknya selalu unjuk gigi di jalan.
Performa
Baca Juga: MINI Countryman Baru Dipajang Di Pembukaan Dealer Plaza MINI Surabaya
Seperti Clubman, Countryman juga menggunakan mesin BMW B48.
Tentu karena Cooper S adalah varian lebih tinggi, performanya tak diragukan lagi.
Yang cukup membuat bingung adalah, bagaimana dengan bodi lebih bongsornya, MINI crossover ini bisa sedikit lebih kencang dibanding Clubman.
Dengan launch control, angka 0-100 km/ jam mencapai 7,7 detik alias lebih cepat 0,1 detik dibanding Clubman.
Mungkin tidak signifikan, namun sangat baik mengingat dimensi besarnya.
Geser gigi dari D ke S, putaran mesin terus terjaga di atas 2.000 rpm sehingga respon torsi besar 280 Nm-nya sangat mudah dicapai dan turbo lag makin minim.
Di jalan raya, kembaran X1 ini menjadi sangat cepat dan tenaganya cenderung tak habis-habis karena banyaknya rasio gigi yang disediakan untuk menjaga putaran mesin range optimal hingga 4.600 rpm.
Jangan lupa juga suara gurih khas Bavarian yang dihasilkannya di mode ini dengan ASD (Active Sound Design).
Baca Juga: Punya Banyak Varian, Mini Baru Rakit Lokal Countryman, Ini Alasannya
Transmisi otomatis 8-percepatan seperti yang digunakan BMW tetap jadi salah satu pemindah
gigi terbaik.
Meski bukan dual-clutch, menaikkan gigi terasa sangat cepat dan jarang-jarang kami menikmati paddle shift pada mobil torque converter.
Sedangkan ketika downshift, akan dihibur dengan letupan ‘burp burp burp’ dari knalpot.
Sedangkan ketika memasuki kemacetan, cukup pindahkan ke mode Mid atau Green.
Segalanya, dari respon perpindahan gigi, throttle hingga suara pun menjadi lebih lembut.
Bahkan semacet-macetnya rute Jakarta yang kami lewati, MID masih menunjukkan angka di atas 9 km/liter setelah sekitar 400-an km.
Hasil Test
Konsumsi Bahan Bakar
Dalam Kota: 9 km/liter
Luar Kota: 14,7 km/liter
Konstan 60 km/jam: 26,1 km/liter @
1.300 rpm 7th
Konstan 100 km/jam: 18,2 km/liter
@ 1.750 rpm 8th
Akselerasi
0-60 km/jam: 3,6 detik
0-100 km/jam: 7,6 detik
40-80 km/jam: 2,6 detik
0-201 m: 10,2 detik
0-402 m: 15,7 detik
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR