Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Kinerja Busi Mobil Mulai Menurun, Begini Cara Mengetahuinya!

Andhika Arthawijaya - Sabtu, 12 Juni 2021 | 23:50 WIB
Ilsutrasi busi mobil yang sudah terpakai lama
Dok. JIP
Ilsutrasi busi mobil yang sudah terpakai lama

Otomotifnet.comBusi termasuk komponen di mesin yang punya masa pakai efektif tidak terlalu lama alias masuk kategori fast moving.

Rata-rata untuk busi standar mobil berbahan nickel, bila mengacu buku service manual beberapa merek mobil, disarankan diganti setiap 20.000 kilometer.

Memang sih setelah pemakaian 20.000 kilometer, busi masih bisa bekerja memercikan api (loncatan listrik), sehingga mesin tetap bisa dihidupkan.

Tapi, kinerjanya pasti akan menurun, sehingga berdampak pada menurunnya performa mesin dan efisiensi bahan bakar.

Baca Juga: Tes Emisi Gas Buang Busi Standar (Nickel) vs Iridium, Ternyata Ini Yang Berubah Mengagumkan!

Otomotifnet.com sendiri sudah membuktikan hal itu dengan melakukan uji akselerasi dan efisiensi bahan bakar pada Suzuki Ertiga GX 2013, antara busi yang sudah lewat 20.000 km vs busi baru keluaran NGK.

Nah, yang jadi masalah adalah terkadang kita suka lupa kapan terakhir ganti busi di mobil kesayangan.    

Lantas bagaimana cara mengetahui bila busi sudah mulai menurun kinerjanya?

“Busi yang mulai turun kinerjanya bisa dirasakan saat kita mengoperasikan kendaraan,” tukas Diko Octaviano, Technical Support PT NGK Busi Indonesia.

Ciri-ciri pertama, lanjut Diko, mesin umumnya susah distart saat suhunya dingin maupun panas.

Kedua, “Tenaga mesin pasti ngempos, apalagi saat ditanjakan, meski digas tarikannya tetap segitu saja,” jelasnya.

Nah, untuk memastikannya, kita bisa lanjut cek fisik businya, “Paling gampang lihat celah elektrodanya dulu,” sebut Diko.

Kalau celahnya sudah terlalu renggang jauh, terang Diko, tandanya percikan listrik sudah tidak fokus.

Baca Juga: NGK Rilis Busi Premium Baru Untuk Motor, Lebih Awet Lebih Joss!

Meski belum mencapai 20.000 km, jika elektroda busi terlihat aus, segera ganti baru
Andhika Arthawijaya/Otomotifnet
Meski belum mencapai 20.000 km, jika elektroda busi terlihat aus, segera ganti baru

Nah, merenggangnya elektroda tadi kata Diko umumnya disebabkan oleh keausan pada material busi, dan ini salah satu ciri-ciri mulai menurunnya performa busi.

“Lalu periksa ada tidaknya kerak karbon, dan cek hasil pembakarannya basah atau kering,” cuapnya lagi.

Kalau bagian insulator dan elektroda terlihat sudah dekil hitam, “Itu juga sinyal busi wajib diganti. Karena kalau hanya dibersihkan juga bercuma,” yakin Diko.

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa