Otomotifnet.com - Afandi Motorsports (Afmos) dapat order mesin spek turing.
Tapi spek jalan jauh ini berbeda, sang pemilik Yamaha Xabre ini mau power-nya lebih nendang!
“Ini motor cuma dipakai turing atau iseng jalan-jalan pas lagi libur, nah jalur luar kota pasti banyak ketemu trek lurus sepi dan panjang, enak tuh diajak ngegas,” bukanya mengutarakan alasan kenapa harus upgrade tenaga.
Afmos pun enggak main-main, langkah bore up diambil.
Baca Juga: Yamaha Xabre Bisa Dilirik, Unitnya Jarang Nongol di Jalan, Segini Banderolnya
Kapasitas mesin naik jadi 193 cc.
Saat didyno pun hasilnya memuaskan, tenaga meningkat 7,6 dk jadi 22,19 dk pada 10.100 rpm.
Apa rahasianya? Yuk bongkar! Sigit
Piston 65mm BRT
Afandi owner Afmos pasang blok bore up nikasil buatan BRT dengan diameter 65 mm.
Otomatis mesin 147 cc-nya langsung naik jadi 193 cc.
“Untuk kompresi saya seting 11,5:1 biar mesin enggak terlalu panas dan electric starter tetap bisa berfungsi normal,” terang Fandi panggilan akrabnya.
Super Head BRT
Ruang bakar sudah besar, mekanisme buka tutup klep diatur ulang.
Enggak perlu repot, satu set Super Head BRT dengan sitting klep albronze dipasang.
“Kelebihan head ini adalah proses porting menggunakan flowbench terlebih dahulu, sehingga hasilnya lebih akurat,” yakinnya sambil menyebut ukuran klep kini lebih besar, in 22 mm, ex 19 mm.
Noken As BRT
Untuk pengatur buka tutup klep, noken as BRT R3 dengan durasi in 263º dan ex 261º dipilih.
“Torsinya memang enggak galak, tapi jangan coba-coba dengan power tengah hingga atasnya,” serobot pria berbadan subur ini.
Throttle Bodi Suzuki Satria
Throttle body (TB) standar yang diameternya hanya 28mm terpaksa pensiun, diganti diameter 32 mm milik All New Suzuki Satria F150.
“Pemasangannya mudah banget, tinggal colok sama penyesuaian kabel-kabel doang,” beber pecinta celana pendek ini.
ECU Juken 5
BRT Juken 5 yang sudah dilengkapi dengan beragam fitur unggulan dipasang dirasa sangat memudahkan mendapatkan setingan terbaik.
Salah satunya fitur live yang bisa menampilkan tabel fuel correction serta air fuel ratio (AFR) secara langsung.
Pada Xabre ini AFR diset di angka 12,5:1.
Knalpot RX8
Penyempurnaan mesin bore up-nya, dipilih knalpot dengan pipa berdiamter besar buatan RX8.
Selain bentuknya yang keren, knalpot stainless berkarakter suara deep bass, enggak terlalu bising di telinga.
Hasil dyno
Diukur di atas dynamometer Dynojet 250i milik Bintang Racing Team (BRT) di daerah Cibinong, Bogor, hasilnya bisa dilihat karakter torsinya.
Konsisten di atas 10 ft-lbs atau 13,6 Nm hingga 11.000 rpm.
Sedang puncaknya di 12,82 ft-lbs atau 17,43 Nm pada @7.550 rpm.
Harusnya selama riding di kisaran 9.000 rpm ke atas, performa mesinnya akan selalu terasa responsif.
Sedang power puncaknya ada di 22,19 dk @10.100 rpm.
Bore up
Power : 22,19 dk @10.100 rpm
Torsi : 17,43 Nm @7.550 rpm
Standar
Power : 14,52 dk @8.500 rpm
Torsi : 13,15 Nm @7.200 rpm
Editor | : | Panji Nugraha |
Sumber | : | Dok. OTOMOTIF |
KOMENTAR