Otomotifnet.com – Kabar duka menyelimuti dunia motorsport Indonesia.
Salah satu tokoh dan insan otomotif Indonesia, Memet Djumhana bin Suwandi Tirtaatmadja telah meninggal dunia pada usia 69 tahun.
Tokoh dibalik besarnya Toyota Team Indonesia (TTI) itu meninggal di rumah sakit Cibitung Medika, Selasa (29/06/2021) sekitar pukul 14.17 WIB.
Kiprahnya di motorsport Indonesia sudah sangat terbukti. Ketika zaman turing di Sentul sekitar tahun 1990-an, dirinya tak pernah absen berada di paddock TTI.
Baca Juga: Ini Inspirasi Livery Mobil Balap TTI-TRD, Ternyata Mirip Ini
Bersama TTI, pak Memet panggilanya, telah mengantarkan begitu banyak pembalap meraih podium dan piala-piala.
Tommy Santosa, Jimmy Lukita, Indra Saksono, James Sanger merupakan pembalap senior yang pernah bernaung di TTI.
TTI pernah mendatangkan dua unit Toyota Corolla Touring Car bermesin 3S-GE 2.000 cc.
“Kami memang terus berupaya mencetak prestasi baru,” ungkap Memet Djumhana, Racing Team Manager TTI, dikutip dari artikel tabloid OTOMOTIF terbitan tahun 1995.
Kemudian TTI sempat berhenti balap turing. Dan kembali dengan menggunakan Toyota Vios sekitar 2004.
Saat itu pembalapnya, Haridarma Manoppo dan Renaldo Putro Koesoemo.
Sempat rehat dan lagi-lagi kembali menggunakan Toyota Yaris.
Bukan saja turing, pak Memet, juga membentuk tim balap slalom, atau yang kini bernama gymkhana.
TTI bisa menjadi besar dan menjadi tim yang disegani, bukan saja karena Toyota, tapi juga kepribadian dari pak Memet.
Pribadinya dikenal dengan semua orang dan golongan. Promotor balap, para pembalap, tim mekanik, dan juga awak media.
“Bokap terlihat santai-santai saja pas di event balap. Tapi sebenarnya dia memperhatikan dengan detil,”
“Kalau mau ada ganti pembalap, biasanya gue yang mengajukan, tapi tetap keputusan ada dia,” sebut Dimitri Fitra Ditama, salah satu anaknya yang juga turut menjalankan roda TTI saat ini.
“Kita harus bisa dekat dengan setiap orang. Karena kita tidak hanya membawa nama kita sendiri, tapi juga nama tim,”
“TTI sebagai tim yang besar, dan saya sebagai pimpinannya, tentu harus bisa kenal dan menjalin hubungan baik dengan setiap pihak,”
“Untuk kita terutama dengan sponsor-sponsor yang ada. Media juga kita harus dekat,” ucap Memet Djumhana dalam suatu kesempatan wawancara di Semarang, Jateng, beberapa tahun lalu.
Sebelum meninggal, pak Memet memang sudah lama sakit.
Meski demikian, setiap kali Otomotifnet tanyakan, dirinya selalu menyebut dalam keadaan sehat.
Selamat jalan Memet Djumhana (pak Memet).
Editor | : | Toncil |
KOMENTAR