Otomotifnet.com - Benelli TRK 502X punya tinggi jok 840 mm, ini tergolong tinggi. Terlebih saat diduduki suspensi belakangnya tidak terlalu amblas.
Tentu saja ini membuat rider berpostur 170 cm saat test drive Benelli TRK 502X harus menjinjitkan kedua kaki jika ingin menapak.
Bobot yang harus ditopang pengendara juga lumayan, pasalnya sport adventure ini punya berat kering 213 kg!
Paling terasa saat menegakkan dari posisi distandar samping, harus mengumpulkan tenaga dan digentak. Huh!
Baca Juga: Benelli TRK 502X Dari Pabrik Siap Jalan Jauh, Dibekali 3 Boks Sekaligus!
Dua hal tersebut jadi poin yang kurang enak saat akan mengendarai TRK 502X. Namun kalau sudah duduk dan berkendara, rasa tak enak tadi langsung hilang!
Karena pengendara disuguhi jok yang tebal, empuk, dengan kulit jok yang lembut.
Letak footstep juga lebih di depan, sehingga posisi kaki santai tanpa menekuk. Footstepnya bergerigi dilengkapi karet tambahan, jadi saat bermain di jalur berlumpur tinggal lepas karetnya, agar sepatu lebih mencengkeram.
Setangnya saat diraih ternyata rasanya agak jauh, jadi cenderung membuat posisi badan harus tegap.
Baca Juga: Skema Kredit Benelli Motobi 152, Motor Kental Aura Retro, Mulai Rp 600 Ribuan
Ini membuat jarak main lengan jadi terbatas, karena itu perlu memainkan pundak saat berbelok patah.
Windshieldnya punya tinggi yang cukup pas untuk postur 170 cm, kurang lebih sebatas leher. Jadi area dada aman dari terpaan angin.
Sisi positif dari bobot yang lebih 200 kg adalah kestabilan yang mantap ketika TRK 502X melaju, baik di jalan lurus maupun saat melahap beragam tikungan.
Meski berat, berkat konstruksi rangka tubularnya berhasil membuat motor ini sangat lincah, stabil, dan mampu berbelok secara tajam sesuai keinginan pengendaranya.
Baca Juga: Test Ride Benelli TRK 502X, Kaki-Kaki Jenjang, Tampang Khas Adventure!
Tentu saja ini tidak lepas dari peran suspensi upside down (USD) berdiameter as 50 mm dan monosoknya.
Karakter USDnya punya per yang sedikit keras bersanding dengan damping lembut, sehingga terasa stabil saat cornering tapi guncangan kerap terasa saat melewati jalur tidak rata.
Beda dengan monosoknya, full adjustable jadi bisa disesuaikan kebutuhan pengendara. Untuk menyetel preload dan compression terlebih dulu harus melepas penutup plastik di sisi kanan menggunakan kunci L 4 mm.
Kalau menyetel rebound agak repot dan harus hati-hati, karena tangan harus ngolong melewati bawah leher knalpot dan sela-sela swing arm.
Baca Juga: Jadi Cruiser Terbaik di Otomotif Award, Ini Kelebihan Benelli Patagonian Eagle EFI
Performa pengereman termasuk bagus. Rem berkaliper 2 piston ganda di depan terasa empuk dan ampuh mengurangi laju TRK 502X tanpa perlu menekan handel terlalu dalam.
Begitu juga dengan rem belakangnya. Kinerja ABS juga terbilang halus saat mengintervensi handel rem ketika roda terdeteksi mengunci.
Ingin berkendara ‘nakal’ atau bermain-main di jalur gravel? Matikan saja ABS dengan menekan dan tahan tombol ABS selama beberapa detik saat motor berhenti.
Setelah itu indikator ABS akan terus berkedip menandakan ABS off.
Data Spesifikasi:
Panjang sumbu roda: 1.525 mm
Berat kering: 213 kg
Tinggi jok: 840 mm
Jarak terendah ke tenah: 220 mm
Kapasitas tangki bensin: 20 liter
Tipe mesin: 2 silinder segaris, 4 tak, pendingin cairan, DOHC 4 klep per silinder
Tenaga maksimal: 46,9 dk @8.500 rpm
Torsi maksimal: 46 Nm @6.000 rpm
Kapasitas mesin: 499,3 cc
Bore x stroke: 69 x 66,8 mm
Perbandingan kompresi: 11,5:1
Tipe kopling: Basah
Transmisi: 6 percepatan
Pelumasan: Wet sump
Pengabutan: Electronic fuel injection with throttle body ø 37 mm
Knalpot: With catalytic converter and oxygen sensors 6 speeds
Pengapian: Delphi MT05
Busi: NGK CR8E
Suspensi depan: Upside down forks ø50 mm
Jarak main suspensi depan: 135 mm
Suspensi belakang: Monosok dengan setelan preload, compression, dan rebound
Jarak main suspensi belakang: 45 mm
Rem depan: Cakram ø320 mm ganda dengan kaliper 2 piston dan ABS
Pelek depan: 19”x3”
Rem belakang: Cakram ø260 mm tunggal dengan kaliper 1 piston dan ABS
Pelek belakang: 17”x4.5”
Ban depan: Metzeller 110/80-19
Ban belakang: Metzeller 150/70-17
Editor | : | Panji Nugraha |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR