Otomotifnet.com - Sebagai punggawa dari Yoga Moto Shop (YMS), Yoga Ningrat perlu memiliki motor buat riset agar bisa memberikan yang terbaik bagi konsumennya.
Salah satu laboratorium berjalan miliknya ada Yamaha XMAX yang dibangun lebih condong buat harian dan turing.
“Mulai riset dari CVT, naik kompresi, trus riset lagi bore up jadi 300 cc, habis itu baru deh stroke up sekalian jadi 344 cc. Pernah 400 cc, tapi terlalu extreme untuk daily,” bukanya.
Apa saja ubahan dan bagaimana hasilnya setelah jadi 344 cc dengan bujet Rp 30 jutaan di luar knalpot dan air funnel ini?
BORE UP
Langkah pembengkakan kapasitas mesin dimulai dengan membesarkan diameter piston.
Dari 70 mm menjadi 76 mm menggunakan piston LHK, tentu saja blok silinder standarnya harus diganti dengan liner atau boring yang lebih besar.
Baca Juga: Update Harga MAXI Yamaha Lexi, Aerox 155, NMAX, XMAX dan TMAX DS di Juni 2021
“Dome gak terlalu tinggi cuma 0,8 mm. Tapi kubah head diubah trus papas head 0,4 mm."
"Perbandingan kompresi ketemu 14,2:1, buat mesin 4 klep ini terhitung rendah sih. Masih bisa pakai Pertamax,” jelas Hary, salah satu mekanik di YMS.
STROKE UP
Besarnya diameter piston, dikombinasi dengan kruk as milik Yamaha XMAX 300. Jika XMAX 250 punya langkah 64,9 mm, XMAX 300 lebih panjang, 75,9 mm. Lebih panjang 9 mm!
“Tapi gak asal dipasang, tetep mesti sedikit diubah biar hasilnya maksimal. Diubah titik matinya,” sambungnya.
Itu berarti kapasitas mesin XMAX Yoga meningkat jadi 344,1 cc.
NOKEN AS
Selain porting polished lubang intake dan exhaust, buka tutup keempat klepnya diatur ulang menggunakan noken as custom racikan YMS, dengan angka yang aman untuk dipakai sehari-hari.
“Durasi total in dan ex sama 247°, lift in 8,6 mm dan ex 8,8 mm. Overlap 2,1 mm in dan 2 mm ex.”
Baca Juga: Yamaha XMAX Sering Gasruk? Awas Pecah, Wajib Pasang Engine Cover!
“Semakin kecil angkanya, makin enak buat di putaran bawah. Karakter tenaga dibuat rata, karena emang speknya buat turing."
"Bisa aja dibuat extreme, tapi nantinya butuh maintenance lebih dan durability berkurang,” rinci Hary.
Selebihnya di kepala silinder masih menggunakan part standar, sepert klep dan per klep.
“Pernah pakai per klep racing, tapi ternyata patah karena gak kuat,” sahut Yoga yang bengkelnya ada di Jl. Bulak Ringin No.88a, Cibubur, Jaktim.
TB JUMBO
Untuk mendapatkan asupan udara yang lebih banyak, throttle body (TB) diganti pakai milik XMAX 300 yang direamer menjadi 41 mm.
“Diameter standar TB XMAX 250 dan 300 sebenarnya sama aja.”
“Bedanya ‘daging’ TB XMAX 300 lebih tebel, jadi bisa reamer sampe 42 mm. Tapi kalau ini cukup 41 mm."
"Air funnel ke boks filter udara juga diganti pakai XMAX 300 yang diameternya lebih besar, jadi udara lebih banyak,” urai pria yang senang bermain musik ini.
Baca Juga: Yamaha XMAX Ganti Cakram Depan, Bisa Pakai Xabre, Ini Caranya
HASIL TES DYNO
Untuk mengetahui kenaikan tenaganya, XMAX Machiato ini dibawa ke atas mesin dyno Mainline Dyno milik Farm tuning yang ada di Jl. Pertanian I No. 88B, Lebak Bulus, Jaksel.
Dalam kondisi oprekan ringan, XMAX 250 menghasilkan tenaga maksimal 15,06 dk di 7.510 rpm dengan torsi 16,9 Nm di 6.258 rpm.
Sedangkan XMAX 344 cc milik Yoga menghasilkan tenaga maksimal 26,62 dk pada 7.221 rpm dan torsi 26,7 Nm pada 6.912 rpm.
Itu berarti ada kenaikan tenaga 11,56 dk dan torsi 9,8 Nm. “Pas dyno setingan CVT belum maksimal, karena ada selip.
Akhirnya diubah lagi tapi belum dyno ulang. Ujung lubang knalpot juga dikecilin dikit.
Kalau dyno lagi pakai spek ini mungkin tenaga naik lagi 2 dk,” tutupnya.
Ganasss…
Farm Tuning: 0856-9748-2802
Yoga Motoshop: 0813-1415-5805
Data upgrade:
Injector: TDR
Throttle body: Yamaha XMAX 300 reamer 41 mm
Air funnel: Yamaha XMAX 300
Kruk as: Yamaha XMAX 300 75,9 mm
Piston: LHK 76 mm
Perbandingan kompresi: 14,2:1
Noken as: Custom by YMS
CVT: Custom by YMS
Knalpot: Scorpion
ECU: aRacer RC Mini 5
Editor | : | Antonius Yuliyanto |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR