Otomotifnet.com - Masalah penggunaan oli mesin bensin di mobil diesel sering menjadi perdebatan, yakni boleh tidaknya saat darurat.
Kalau oli diesel dipakai di mesin bensin, memang sering dilakukan. Bagaimana sebaliknya?
Menurut Iwan Abdurahman dari bagian technical PT Toyota-Astra Motor (TAM) saat acara Diesel Day beberapa waktu silam, mesin diesel selain butuh viskositas lebih kental, juga perlu kandungan deterjen yang lebih banyak ketimbang oli mesin bensin.
Itu karena harus bertarung melawan suhu mesin tinggi, serta deposit yang cepat muncul dari pembakaran solar yang lebih banyak mengandung parafin dan sulfur.
Baca Juga: Putaran Mesin Mobil Diesel Sering Ngelag, Komponen Ini Jadi Terdakwa!
Nah, kandungan deterjen di pelumas mesin bensin, kurang kuat untuk menghadapi cara kerja dan hasil pembakaran di ruang mesin diesel.
Kalau dipaksakan pakai oli mesin bensin, bisa membuat mesin diesel cepat jebol.
Seandainya tidak menemukan oli khusus mesin diesel, boleh gunakan pelumas yang bisa untuk mesin bensin dan diesel.
Biasanya di kemasannya ada tertera dua tingkatan mutu, misalnya tertulis API Service SN/CF. Kode SN untuk mesin bensin, CF untuk dieselnya.
“Tapi sebaiknya pilih yang kode mutu untuk dieselnya yang berada di depan, karena biasanya cenderung dititik beratkan buat mesin diesel, meski bisa juga dipakai di mesin bensin,” bilang Hanifuddin, peneliti bidang pelumasan di LEMIGAS saat diwancara tim kanal Youtube Otoproduk.
Tapi, pastikan juga sertifikasi yang ada pada kemasan pelumas, sesuai atau tidak dengan spek mesin mobil diesel Anda.
“Ini sering disebut pelumas ganda. Tapi, biasanya itu adalah pelumas untuk mesin diesel,” tukas Iwan.
Editor | : | Andhika Arthawijaya |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR