Bahlil juga mengingatkan agar dalam implementasi kerja sama ini, perusahaan wajib menggandeng pengusaha dan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) lokal.
Hal ini merupakan amanat dari Undang-Undang No. 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja (UU CK).
“Penandatanganan yang akan disaksikan bersama-sama ini, izinkan saya sampaikan agar dalam implementasinya, sesuai dengan undang-undang, berkolaborasi dengan pengusaha nasional dan UMKM,”
“Hal ini menjadi perhatian khusus bagi pemerintah saat ini. Kami akan kawal dari awal sampai akhir investasi untuk baterai sel ini,” pesan Bahlil dalam sambutannya.
Baca Juga: Kemenperin Ungkap Potensi Industri Kendaraan Listrik Indonesia
Pembangunan pabrik dijadwalkan akan dimulai pada kuartal keempat 2021, dan akan selesai pada semester pertama tahun 2023. Sedangkan produksi massal sel baterai di fasilitas baru ini diharapkan akan dimulai pada semester pertama tahun 2024.
Melalui joint venture untuk produksi sel baterai ini, Hyundai Motor Group dan LG Energy Solution semakin memperkuat kemitraan strategis yang telah dimulai lebih dari satu dekade lalu.
Editor | : | Andhika Arthawijaya |
KOMENTAR