Menurutnya, rencana strategis itu bisa memberikan dampak besar pada pertumbuhan ekonomi di Provinsi Kepri, khususnya Kota Batam dan Pulau Bintan.
Mengingat Provinsi Kepri merupakan salah satu pintu masuk wisatawan asing terbesar di Indonesia.
Meski demikian, persentase lama tinggal wisatawan asing di Provinsi Kepri masih tergolong rendah, karena rata-rata hanya 3 hari.
Dengan adanya Jembatan Batam Bintan dan jalan tol Batam-Bintan, maka lama waktu tinggal wisatawan di Provinsi Kepri bisa semakin lama.
Pasalnya, mereka bisa masuk dari Batam dan langsung berwisata dengan mudah ke Bintan melewati jalan tol Batam-Bintan dan Jembatan Batam Bintan, begitu pula sebaliknya.
Baca Juga: Jalan Tol Segera Diinstal Teknologi WIM, Terkoneksi ETLE Polri
"Selain itu, kami pun berusaha supaya wilayah Kabupaten Karimun juga dilirik wisatawan dan investor," lanjut Ansar.
Ansar menambahkan, selama ini wisatawan dan investor belum mengetahui potensi yang ada di Kabupaten Karimun.
Oleh karena itu, ia mengupayakan untuk adanya penambahan landasan pacu Bandara Raja Haji Abdullah yang berada di Tanjung Balau Karimun, Kabupaten Karimun untuk mempermudah akses masuk wisatawan dan investor.
"Sekarang upaya penambahan landasan bandara di Kabupaten Karimun sudah berjalan," imbuhnya.
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR