Otomotifnet.com - Jika dilihat frontal dari samping, bisa terlihat kalau letak setang dengan jok pengendara hampir sejajar khas besutan supersport.
Dari situ sudah bisa dibayangkan kalau riding position Panigale V2 pasti nunduk abisss…
Benar saja, dengan kombinasi tinggi jok 840 mm dengan setang underyoke, secara otomatis bikin punggung rebah. Ini cukup membebani pundak, lengan, juga pergelangan tangan.
Untuk dipakai harian tentunya sangat kurang nyaman, terutama ketika melewati jalur stop and go, pegel pooolll…
Baca Juga: Sultan Merapat, Ducati Diavel Cuma Suruh Bayar Rp 860 Juta Aja Nih
Jarak main setang juga tidak terlalu banyak, bikin radius putar lebar dan sulit saat diajak berbelok patah.
Meski tinggi joknya mencapai 840 mm, untuk postur 170 cm ternyata kedua kaki masih bisa menapak, tapi sangat ngepas.
Ini berkat desain jok yang tirus di bagian depan. Kulit jok suede mewahnya juga lentur dengan busa jok yang empuk.
Oiya unit yang OTOMOTIF cicipi ini tidak sepenuhnya standar, karena sudah dilengkapi beberapa aksesori.
Baca Juga: Test Ride Ducati Panigale V2, Jadi Panigale Paling Murah, Tapi Fitur Tetap Kekinian!
Seperti footstep aftermarket, single seat body cover, quick release fuel cap, sampai knalpot Akrapovic fully system titanium.
Jadi wajar saat menginjak footstep, kaki jadi terkesan lebih menekuk, karena posisinya yang lebih tinggi dan mundur. Tapi itu justru jadi keuntungan saat menggebernya di Sirkuit Sentul, Bogor.
Rider jadi lebih nyaman saat tuck in maupun ketika berbelok. Ini karena posisi badan selalu dipaksa merunduk rebah, kaki pun lebih mudah knee down akibat footstep yang sudah lebih tinggi.
Yang terasa istimewa dari V2 ini tentu sisi handling yang terasa sangat ringan. Dimensi fairing dan tangki bensin yang ramping juga memberi kesan ringan dan kecil.
Data spesifikasi:
Mesin: Superquadro L-twin cylinder 955 cc, 4 klep persilinder, Desmodromic, pendingin cairan
Bore x stroke: 100 x 60,8 mm
Perbandingan kompresi: 12,5:1
Tenaga maksimal: 155 dk @10.750 rpm
Torsi maksimal: 104 Nm @9.000 rpm
Pengkabutan: Sistem bahan bakar injeksi elektroni, dua injector persilinder, ride-by-wire throttle body elips
Kopling: Hydraulic
Final drive: 43/15
Rangka: Monocoque aluminium
Suspensi depan: Fully Adjustable Showa BPF 43 mm
Travel suspensi depan: 120 mm
Suspensi belakang: Fully adjustable Sachs with aluminium single-sided swingarm
Travel suspense belakang: 130 mm
Pelek depan: 3.15” x 17”
Pelek belakang: 5,50” x 17”
Ban depan: Pirelli Diablo Rosso Corsa II 120/70-17
Ban belakang: Pirelli Diablo Rosso Corsa II 180/60/17
Rem depan: Cakram 320 mm semi-floating ganda, kaliper Brembo Monobloc M4 radially mounted with EVO Cornering ABS
Rem belakang: Cakram 245 mm, kaliper Brembo 2 piston with Cornering ABS ECO
Berat kering: 176 kg
Berat basah: 200 kg
Tinggi jok: 840 mm
Jarak sumbu roda: 1.436 mm
Rake: 24°
Trail: 94 mm
Kapasitas tangki bensin: 17 liter
Editor | : | Andhika Arthawijaya |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR