Otomotifnet.com – Sejak pandemi melanda Tanah Air, pembelian mobil baru memang mengalami penurunan yang cukup signifikan.
Namun sebaliknya, mobil bekas malah mengalami peningkatan pembelian.
Melihat fenomena ini, produsen ban asal Korea Selatan, PT. Hankook Tire Sales Indonesia, menyarankan pada calon konsumen untuk lebih teliti dan hati-hati saat beli mobil bekas.
Sebab, mobil bekas dapat mudah disulap terlihat seperti baru kembali, padahal ada beberapa bagian yang “diakali”.
Baca Juga: Rencana Beli Mobil Bekas? Deteksi Bodi di 3 Titik Ini, Gampang Banget
Dimulai dengan memilih dealer yang tepat dan terpercaya, serta memeriksa seluruh komponen kendaraan secara menyeluruh.
Bila perlu, lakukan uji coba (test drive) agar tidak menambah biaya ekstra yang ujungnya malah merugikan.
Kemudian periksa dengan teliti setiap bagian pada kendaraan yang mau dibeli.
Ban termasuk salah satu komponen kendaraan yang penting untuk diberikan perhatian khusus.
Karena ban satu-satunya komponen yang bersinggungan langsung dengan aspal dan perlu bekerja keras dalam perjalanan.
Kebiasaan menunda untuk memeriksa atau mengganti ban dengan kondisi yang tidak prima, dapat berakibat buruk.
Yoonsoo Shin, President Director Hankook Tire Sales Indonesia, mengatakan ada tiga aspek penting yang perlu diperhatikan pada ban saat akan membeli mobil bekas.
Pertama, perhatikan orisinalitas keempat ban mobil bekas yang akan dibeli, termasuk ban cadangan yang dimiliki apakah masih layak atau tidak.
Baca Juga: Tips Beli Mobil Bekas, Cek Kondisi Ban, Ketahui Tanda-tanda Minta Balancing
Pahami spesifikasi tiap ban dan pastikan riwayat penggantian ban sebelumnya.
Jika Anda menemukan bahwa ban sudah pernah diganti, periksa pula apakah keempat ban sudah menggunakan ukuran yang sesuai atau tidak.
Selain itu, jika ingin mengganti ban baru dengan ukuran yang lebih besar, perlu memperhatikan ukuran diameter keseluruhan.
Baik pelek dan ban harus tetap sama dengan ukuran ban awal, agar tidak mengacaukan akurasi speedometer.
Pastikan juga load index tetap mengacu pada rekomendasi produsen mobil.
Untuk menentukan pengukuran yang tepat saat melakukan upsizing ban, dapat menggunakan kalkulator ban atau menanyakan pada dealer ban terdekat.
“Pada umumnya, keempat ban sangat dianjurkan tidak memiliki spesifikasi yang berbeda,” wanti Shin.
Apabila ban ingin diganti baru, maka harus secara bersamaan. “Tapi masih memungkinkan apabila hanya dua ban yang diganti, asalkan ban yang baru harus dipasang di roda belakang,” tambahnya.
Baca Juga: Ternyata Penyebab Ban Pecah Di Jalan Lebih Sering Karena Hal Ini!
Sebab jika hanya satu ban yang diganti, “Dapat menyebabkan ketidakseimbangan antara kaki kiri/kanan, yang berdampak pada kualitas traksi yang kurang kuat dan kinerja kendaraan (handling, red),” jelasnya.
Kedua, pastikan keausan tapak ban masih berada di ambang batas minimal yang bertanda TWI (Tread Wear Indicator), yaitu setebal 1.6 mm dari permukaan dasar tapak ban.
Selain itu, lihat dan bandingkan kilometer atau odometer yang telah ditempuh oleh mobil bekas dengan batas keausan ban itu sendiri.
Ban yang melewati batas sebaiknya segera diganti karena akan berpengaruh terhadap kinerja kendaraan yang tidak maksimal dan bahaya lebih lanjut seperti ban meletus atau bocor.
Ketiga, periksa tekanan angin pada ban. Pastikan tekanan angin sesuai dengan rekomendasi pabrik.
Hal ini juga salah satu cara untuk mengetahui apakah kendaraan bekas yang dibeli berada pada kondisi baik atau tidak.
Tingkat tekanan udara yang optimal untuk ban dapat dilihat pada sisi dalam pintu mobil atau di manual mobil.
Hankook Tire menyarankan agar melakukan pemeriksaan tekanan ban sekali setiap bulan ketika mobil jadi ditebus.
Baca Juga: Auto2000 Kasih Tips Cara Cegah Aquplaning Kala Berkendara Saat Hujan
Nah, langkah terbaik untuk memeriksa ketiga hal tadi adalah dengan melakukan test drive.
Pastikan untuk mencoba berbagai rute jalan dengan berbagai kecepatan untuk memeriksa kondisi mobil saat berbelok, mengerem, melakukan akselerasi.
Cermati pula suara bising yang timbul saat menambah atau mengurangi kecepatan, dan posisi setir apakah sudah sesuai dengan posisi ban atau belum.
Kondisi setir yang tidak nyaman, tentu akan berpengaruh kepada kenyamanan berkendara, dan juga dapat mengindikasikan bahwa ban memerlukan layanan spooring.
Editor | : | Andhika Arthawijaya |
KOMENTAR