Otomotifnet.com – Banyak anggapan merawat mobil yang sudah dijejali teknologi force induction macam turbocharger, perlu perhatian khusus.
Tak salah memang, tapi perlu diketahui bahwa mobil dengan doping turbo keluaran sekarang sudah jauh lebih baik dibandingkan mesin turbo generasi lama.
Baik dari konstruksi turbonya sendiri, hingga sistem pendingian maupun pelumasan turbo.
Umur turbo masa kini pun lebih panjang dibandingkan turbo zaman dahulu.
Baca Juga: Ini Cara Merawat Turbo di Mesin Mobil DFSK, Ada Tiga Langkah
Namun, bila perawatannya salah, juga tidak menutup kemungkinan perangkat turbo, bahkan mesinnya mengalami masalah di kemudian hari.
Nah, yang wajib diperhatikan agar masa pakai turbo tetap awet adalah soal pemilihan pelumas.
Perlu diketahui, mobil bermesin turbo itu pelumasnya berbeda loh dari mobil tanpa turbo.
“Biasanya kalau yang mesin bensin pakai olinya yang punya grade API Service SN+,” bilang Hafuddin, peneliti di Lembaga Minyak Bumi & Gas (Lemigas) beberapa waktu lalu pada Otomotifnet.com.
Menurut pria yang sudah belasan tahun meneliti soal pelumas ini, bahwa oli untuk mesin turbo umumnya punya fungsi pendinginan yang lebih baik.
Selain itu ia juga umumnya memiliki fungsi lubrication, wear protection (perlindungan terhadap komponen), serta cleaning agent (fungsi membersihkan deposit) yang juga lebih baik.
Sebab mesin dengan doping turbo, umumnya punya temperatur lebih tinggi dibanding mesin tanpa turbo.
Sehingga rentan menimbulkan oksidasi pada pelumas, yang akan berdampak cepat menurunnya kualitas oli tersebut.
Baca Juga: Bahaya Laten Mesin Turbo, Piston Bisa Retak Bahkan Pecah Karena Ini
Selain pemilihan oli, pemilik mobil bermesin turbo juga sangat dianjurkan untuk rajin-rajin mengecek kapasitas oli mesin.
Pasalnya dengan temperatur mesin yang lebih tinggi, oli mesin rentan mengalami penguapan, sehingga volumenya bisa saja berkurang seiring pemakaian.
“Saat kapasitas oli berkurang, tentu pelumasan turbo juga akan kurang optimal,” jelas Moehammad Sobirin, dari Surya Mas Diesel di kawasan Kemanggisan, Jakbar.
Jadi, bila mendapati level oli berkurang pada dipstick, segera tambahkan. Selain itu, “Yang pasti, jangan sampai telat ganti oli,” wanti Sobirin.
Editor | : | Andhika Arthawijaya |
KOMENTAR