Makanya rata-rata oli yang digunakan punya tingkat kekentalan lebih tinggi.
Padahal pada beberapa mesin diesel commonrail modern dengan teknologi force induction, butuh oli yang lebih encer.
“Penguapan pada oli itu tergantung aditif yang dipakai. Bila menggunakan aditif yang mampu menyerap panas, penguapan yang terjadi akan sangat kecil,” jelas pria yang berkantor di Jl. Daan mogot KM 18, Green Sedayu Bizpark DM 2/7, Jakarta Barat ini.
Hal itu dibuktikan Arief pada oli mesin diesel terbaru Wealthy yang sudah mengusung standar mutu terbaru, yakni API Service CK-4.
Oli diesel jenis fully synthetic keluaran Wealthy yang dinamai Optimus ini ketika diuji langsung jarak juah pada mobil bermesin turbo, tingkat penguapannya hanya sedikit sekali.
“Mobil tersebut dikendarai sejauh kurang lebih 8.000-an kilometer, dan waktu volume olinya diukur, berkurangnya hanya 220 mililiter saja,” papar Arief.
Tingkat penguapan yang sangat kecil tersebut kata Arief berkat aditif yang digunakan.
“Kami pakai aditif Infineum dari Amerika, yang merupakan produsen aditif ternama dunia. Pakainya yang Infineum D3495L,” bebernya.
Editor | : | Andhika Arthawijaya |
KOMENTAR