Otomotifnet.com – Perkembangan teknologi mesin saat ini semakin presisi dan makin bertenaga dibanding mesin-mesin sebelumnya. Termasuk mesin diesel.
Namun konsekuensinya, pelumasnya pun harus menyesuaikan perkembangan teknologi mesin tersebut, agar performa yang dihasilkan lebih maksimal dan durability-nya selalu terjaga.
Selain itu, penambahan teknologi pendongkrak tenaga macam turbocharger atau supercharger, berimbas pada temperatur mesin yang semakin tinggi.
Untuk itu diperlukan oli mesin yang punya kemampuan khusus, antara lain mampu mereduksi suhu kerja mesin yang tinggi tadi.
Baca Juga: Begini Tanggapan Komunitas dan Bengkel Tentang Oli Kolaborasi OTOMOTIF Dengan Wealthy
Makanya mesin-mesin diesel modern sekarang butuh oli yang lebih encer.
“Agar ketika pertama kali mesin distart, oli cepat bersirkulasi melumasi komponen yang bergesekan di dalam mesin, sehingga meminimalkan friksi,” bukan Arief Hidayat, CEO PT Welty Indah Perkasa, selaku pemegang merek Wealthy.
Jadi, lanjut Arief, salah bila kebanyakan orang menganggap mesin diesel modern harus pakai oli yang agak kental, biar tidak cepat menguap akibat suhu mesin yang tinggi.
Sekadar informasi, mesin diesel dengan doping tenaga turbocharger maupun supercharger, suhu kerjanya memang lebih tinggi dibanding mesin diesel konvensional.
Makanya rata-rata oli yang digunakan punya tingkat kekentalan lebih tinggi.
Padahal pada beberapa mesin diesel commonrail modern dengan teknologi force induction, butuh oli yang lebih encer.
“Penguapan pada oli itu tergantung aditif yang dipakai. Bila menggunakan aditif yang mampu menyerap panas, penguapan yang terjadi akan sangat kecil,” jelas pria yang berkantor di Jl. Daan mogot KM 18, Green Sedayu Bizpark DM 2/7, Jakarta Barat ini.
Hal itu dibuktikan Arief pada oli mesin diesel terbaru Wealthy yang sudah mengusung standar mutu terbaru, yakni API Service CK-4.
Oli diesel jenis fully synthetic keluaran Wealthy yang dinamai Optimus ini ketika diuji langsung jarak juah pada mobil bermesin turbo, tingkat penguapannya hanya sedikit sekali.
“Mobil tersebut dikendarai sejauh kurang lebih 8.000-an kilometer, dan waktu volume olinya diukur, berkurangnya hanya 220 mililiter saja,” papar Arief.
Tingkat penguapan yang sangat kecil tersebut kata Arief berkat aditif yang digunakan.
“Kami pakai aditif Infineum dari Amerika, yang merupakan produsen aditif ternama dunia. Pakainya yang Infineum D3495L,” bebernya.
Aditif ini menurut Arief mengandung pour point. “Pour point ini sangat penting, karena mampu menyerap panas,” jelasnya lagi.
Tak hanya mampu tekan penguapan oli, aditif ini juga punya kemamapuan menyerap kandungan air serta busa yang ada pada oil.
Mantapnya lagi, flash pointnya juga sangat tinggi dibanding oli diesel berstandar mutu sebelumnya yang saat ini banyak digunakan (CI-4 atau JC-4).
“Biasanya oli standar punya flash point hanya sampai 180 derajat Celcius. Kalau oli Wealthy bisa sampai 240 derajat Celcius,” tukasnya.
Oiya, oli diesel Wealthy Optimus dengan API Service CK-4 ini tersedia dalam pilihan kekentalan atau SAE 10W-30 dan 15W-40, keduanya sudah fully synthetic yang menggunakan base oil Grup III.
Banderolnya untuk kemasan 1 galon dihargai Rp 550.000 untuk SAE 15W-40 dan Rp 650.000 untuk yang 10W-40. Tinggal pilih yang sesuai dengan spesifikasi mesin mobil Anda.
Editor | : | Andhika Arthawijaya |
KOMENTAR