Otomotifnet.com - Beberapa saat lalu, OTOMOTIF mencicipi Ducati Panigale V4 R, varian Panigale V4 yang dihomologasikan untuk World Superbike (WSBK), mesinnya hampir 1.000 cc, tepatnya 998 cc, beda dengan V4 biasa yang 1.103 cc.
Nah kali ini mencicipi versi yang lebih spesial, versi yang paling gila dari segi power to weight ratio (PWR) dan jumlahnya sangat terbatas, hanya diproduksi 500 unit buat seluruh dunia, yaitu Ducati Superleggera V4.
Superleggera V4 di Indonesia saat ini hanya ada 3 unit, didatangkan oleh Importir Umum E-Motorsport bernomor 285/500 ini milik ‘sultan’ Soreang, Bandung, Doni Salmanan.
“Tadinya mau Panigale V4 R, tapi katanya nangggung, jadi sekalian Superleggera,” ujar Doni saat ditanya kenapa beli motor yang harganya miliaran ini.
Baca Juga: Mesin Superleggera V4 Kencang, Bobot Ringan Pakai Titanium, Ini Sensasinya
Lantas bagaimana rasanya untuk mengendarai motor yang sangat spesial ini? Simak yuk!
DESAIN
Secara desain, tampilannya tentu persis Panigale V4 terbaru atau V4 R, tapi yang membedakan dan paling mencolok perhatian tentu saja adanya 2 winglet besar bertingkat, yang merupakan turunan dari Ducati MotoGP Desmosedici GP16.
Tentu saja fitur itu bukan sekadar hiasan. Di V4 biasa atau V4 R diklaim bisa memberikan downforce hingga 30%, sedangkan Superleggera V4 mencapai 50%!
Kemudian yang juga begitu mencolok tentu karena sekujur carbon fiber fairing diwarnai merah yang terinspirasi GP19 pada MotoGP, warna merah yang tidak rata dan menonjolkan aksen carbon fiber justru memberikan kesan racy yang lebih kuat.
Baca Juga: Naik Ducati Superleggera V4 Kaya Gak Naik Moge, Bahannya Serba ringan!
FITUR & TEKNOLOGI
Bagian yang paling istimewa dari Superleggera V4 tentu bukan lagi soal lampu yang sudah LED atau perangkat elektronik canggih, melainkan kandungan bahan carbon fiber, magnesium, dan titanium yang hampir ada di seluruh sudut motor.
Komponen yang dibuat dengan carbon fiber antara lain fairing, rangka utama, swing arm, hingga pelek.
Sedangkan beberapa bagian mesin dan braket fairing menggunakan magnesium, lalu baut-baut pada mesinnya pakai titanium.
Jadi tidak heran kalau berat kering Superleggera V4 ini hanya 159 kg, sesuai dengan namanya Superleggera dalam bahasa Italia yang artinya sangat ringan.
Malah kalau kurang ringan, bisa pasang racing kit, sehingga beratnya jadi hanya 152,2 kg.
Baca Juga: Ducati Ini 1.000 Cc, tapi Beratnya Lebih Ringan Dari CBR250RR, Rangka Carbon Fiber!
Bobot segitu lebih ringan dari motor 250 cc lokal, misal Honda CBR250RR yang mencapai 164 kg! Gila kan, padahal power maksimal Superleggera ini bisa mencapai 234 dk! Makanya PWR motor ini mencapai 1,54 dk/kg, terbesar di kelasnya.
Komponen ringannya ini ternyata juga merambah ke area suspensi. Upside down Ohlins menggunakan billet fork bottoms dengan lightweight springs dan monosoknya pakai Ohlins TTX36 dengan titanium spring!
Oiya, pelek carbon fiber palang 5 ini ternyata menggunakan vendor BST (BlackStone Tek) yang memang spesialis membuat pelek berbahan carbon fiber.
Nah sementara kalau membahas fitur elektronik, tentu sangat canggih seperti di V4 R atau V4 S. Dilengkapi dengan riding modes, power modes, cornering ABS EVO, Ducati Traction Control (DTC) EVO 2, Ducati Wheelie Control (DWC) EVO, Ducati Slide Control (DSC), Engine Brake Control (EBC) EVO, dan Auto tyre calibration.
Baca Juga: Intip Detail Ducati Superleggera V4, Serba Carbon Fiber dan Langka, Cuma Ada 3 Unit!
Sedangkan kelengkapan standar Superleggera V4 sudah memiliki Ducati Power launch (DPL), Ducati Quick Shift (DQS) up/down EVO 2, Full LED lighting with Daytime Running Light (DRL), GPS module, Lap Timer EVO 2, PIT limiter, Ohlins steering damper, Quick adjustment buttons, Lithium-ion battery, Auto-off indicators, Chassis in carbon fiber, Carbon fiber fairings, Carbon fiber wheels, Carbon fiber mudguards, Biplane wings in carbon fiber, High-flow air filter, sampai type approved Akrapovic silencer in titanium.
Spidometer Superleggera V4 sudah menggunakan layar digital 5 inci TFT colour display generasi terakhir, informasinya sudah pasti lengkap!
Bahkan di Superleggera V4 terdapat tampilan “Race GP” display mode.
Interface ini dideveloped langsung oleh Andrea Dovizioso dengan pengalamannya selama balap MotoGP.
Tampilan ini merupakan permintaannya untuk GP20, efeknya informasi pada spidometer tetap jelas terlihat meski sedang memacu Superleggera dalam kecepatan tinggi layaknya MotoGP.
Baca Juga: Ducati Panigale V2, Calon Peserta World Supersport 2022, Kencang Gak Sih?
RIDING POSITION & HANDLING
Hal yang paling mengejutkan saat pertama kali duduk di Superleggera V4 tentu saja bobotnya, benar-benar ringan!
Sangat terasa ketika menegakkan motor dari posisi distandar samping, gak butuh tenaga banyak untuk sebuah motor hampir 1.000 cc ini.
Meski joknya ramping, tapi dengan tinggi 835 mm tetap membuat postur 170 cm kedua kakinya jinjit.
Tubuh benar-benar berada di posisi yang cukup tinggi, tentu saja saat meraih kedua setangnya langsung auto nunduk!
Baca Juga: Ducati Multistrada V2 Meluncur, Pakai Mesin Baru Seperti Panigale V2
Setangnya berada di bawah segitiga dengan posisi yang hampir sejajar dengan jok, maklum superbike yang cocok buat di sirkuit.
Di segitiga aluminium billetnya terdapat nomer seri, nomor urut 285 dari 500 unit yang diproduksi.
Selain badan yang rebah, kaki pun diposisikan cukup tinggi dan mundur khas akan tunggangan sirkuit.
Untuk digunakan harian rasanya kurang cocok, karena pundak, lengan, dan kaki sepertinya akan lebih mudah pegal.
Ringan saat ditegakkan, tentu saja Superleggera V4 juga sangat ringan ketika diajak bermanuver.
Rasanya seperti sedang mengendarai motor 250 cc! Benar-benar nurut ke mana pengendara ingin berbelok.
Baca Juga: Test Ride Scrambler Ducati Desert Sled, Moge Rp 400 Jutaan Pelahap Dua Alam
Kalau bicara redaman suspense, tidak perlu khawatir jika belum nyaman, pasalnya baik suspensi depan maupun monosoknya sudah fully adjustable.
Tinggal sesuaikan dengan karakter serta kondisi jalan yang dilewati saja.
Terdapat pula sepasang cakram 330 mm semi-floating yang dijepit kaliper Brembo monobloc Stylema di depan dan cakram 245 mm dengan kaliper Brembo 2 piston di belakang yang sangat ampuh mengurangi laju Superleggera V4, pencet sedikit langsung berhenti, cieettt…
PERFORMA
Pada dasarnya mesin yang digunakan Superleggera V4 mengambil basic cari Panigale V4 R. Hanya saja mesin ini kembali disempurnakan, bukan hanya untuk peningkatan tenaga tapi juga berfokus pada keringanan tiap komponennya.
Seperti baut blok dan kepala silinder yang pakai titanium, begitu juga baut kecil untuk camshaft.
Flywheel juga lebih ringan dengan memakai con-rods titanium, tentu saja ini membuat mesin berkitir lebih ringan.
Baca Juga: Mesinnya 7 Kali Lipat Honda BeAT, Berapa Konsumsi Bensin Moge Ini?
Sebanyak 42% komponen mesin didesain ulang untuk mendapatkan kekuatan serta keringatan.
Sehingga jika dibandingkan mesin Panigale V4 S, mesin Superleggera V4 2,8 kg lebih ringan. Wow!
Mesin Desmosedici Stradale 90° V4, counter-rotating crankshaft, 4 Desmodromic timing, 4 klep per silinder punya kapasitas murni 998 cc.
Yang unik, di cover carbon fiber mesinnya terdapat emblem nama mekanik yang menyeting katup Desmodromic-nya, spesial banget…
Klaim tenaga maksimalnya 224 dk di 15.250 rpm hingga 234 dk di 15.500 rpm saat menggunakan racing exhaust.
Baca Juga: Ngegas Ducati Versi Urakan Ini Bikin Senyum-senyum Sendiri, Faktor Ini Penyebabnya
Sedangkan torsinya 116 Nm pada 11.500 rpm hingga 119 Nm @11.750 rpm dengan full racing exhaust.
Meski klaim tenaganya besar, tapi ternyata untuk diajak cruising santai mesin ini tergolong bersahabat.
Tidak ada entakan-entakan kasar, paling hawa panas mesin yang lebih terasa dibanding ketika dipacu cepat.
Suara halus mesinnya berbanding terbalik dengan kopling tipe kering yang sangat gemricik, Ducati banget!
Akrapovic full system titanium menghasilkan suara yang ngebass padat dengan dentuman khas mesin 90° V4.
Baca Juga: Motor Ini Dibangun Sebagai ‘Pelahap Gurun’, Dibekali Senjata Apa Saja?
Respon tenaga, bukaan gas, serta engine brake dari masing-masing riding modes sangat terasa berbeda.
Sehingga bisa disesuaikan dengan kebutuhan pengendaranya, baik ingin jalan santai atau ingin merasakan sensasi mesin yang lebih instan.
Andai motor ini bisa dipacu di sirkuit, pasti bisa merasakan performa Superleggera V4 seutuhnya. Ahhh mimpi! Hehee…
Data spesifikasi:
Tipe mesin: Desmosedici Stradale 90° V4, counter-rotating crankshaft, 4 Desmodromic timing, 4 valves per cylinder, liquid cooled
Kapasitas mesin: 998 cc
Bore x stroke: 81 x 48,4 mm
Rasio kompresi: 14:1
Tenaga maksimal: 224 dk (165 kW) @15.250 rpm – 234 dk (174 kW) @15.500 rpm dengan full racing exhaust
Torsi maksimal: 116 Nm @11.500 rpm – 119 Nm @11.750 rpm dengan full racing exhaust
Sistem bahan bakar: Electronic fuel injection system. Twin injectors per cylinder. Full ride by wire elliptical throttle bodies with aerodynamic valves. Variable length intake system
Exhaust: 4-2-1-2 system, with 2 catalytic converters and 2 lambda probes
Girboks: 6 speed with DQS up/down EVO 2
Sasis: Carbon fiber
Suspensi depan: Fully adjustable 43 mm Ohlins NPX25/30 pressurized fork with TiN treatment, billet fork bottoms, lightweight springs, fully adjustable
Pelek depan: 5-split spoke carbon fiber 3.50 x 17
Ban depan: Pirelli Diablo Supercorsa SP 120/70 ZR17
Suspensi belakang: Fully adjustable Ohlins TTX36 unit with GP valve and titanium spring. Carbon fiber single-sided swing arm
Pelek belakang: 5-split spoke carbon fiber 6.00 x 17
Ban belakang: Pirelli Diablo Supercorsa SP 200/60 ZR17
Jarak main roda: 120 mm & 130 mm
Rem depan: 2 x 330 mm semi-floating discs, radially mounted Brembo Monobloc Stylema (M4.30) 4 piston callipers with Cornering ABS EVO
Rem belakang: 245 mm disc, 2 piston calliper with Cornering ABS EVO
Instrumen: Last generation digital unit with 5 inci TFT colour display
Bobot kering: 159 kg – 152,2 kg with racing kit
Tinggi jok: 835 mm
Jarak sumbu roda: 1.480 mm
Rake: 24,5°
Trail roda depan: 100 mm
Kapasitas tangki: 16 liter
Editor | : | Antonius Yuliyanto |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR