Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Bensin di Sorong Dijual RP 50 Ribu per Botol, Puluhan Pengecer Liar Diamankan

Ferdian - Rabu, 10 November 2021 | 17:20 WIB
Antrean panjang BBM di salah satu SPBU di Kota Sorong, terjadi sejak Jumat (5/11/2021). Diduga antrean panjang ini karena beredar hoaks kelangkaan BBM.
KOMPAS.com/MAICHEL
Antrean panjang BBM di salah satu SPBU di Kota Sorong, terjadi sejak Jumat (5/11/2021). Diduga antrean panjang ini karena beredar hoaks kelangkaan BBM.

Otomotifnet.com - Viral video disebut terjadi di Kota Sorong, Papua Barat disebut mengalami krisis bahan bakar minyak (BBM).

Akun ini membagikan video singkat bertuliskan bahwa terjadi krisis BBM di Sorong selama empat hari.

"Sorong ini bos, krisis BBM suda 4 hari, ini nyata bukan hoax," demikian kalimat yang tertulis di dalam video yang beredar.

Dalam video, tampak seorang bocah yang diduga menjual BBM eceran 1,5 liter dengan wadah botol air mineral dihargai Rp 50.000.

Hingga Rabu (10/11/2021) pagi, video tersebut telah dilihat lebih dari 56.000 kali oleh warganet.

Area Manager Communication, Relations, and CSR Pertamina Patra Niaga Sub Holding Commercial and Trading Regional Papua Maluku, Edi Mangun mengatakan bahwa isu krisis BBM di Sorong adalah kabar bohong.

"100 persen hoaks," ujar Edi, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Rabu (10/11/2021) pagi.

Pihaknya menyampaikan, sejak Jumat (5/11/2021) hingga hari ini, Rabu (10/11/2021) isu krisis BBM menyeruak, total 6 SPBU yang ada di Kota Sorong tidak pernah tutup karena kehabisan BBM.

Baca Juga: Kaget Dengernya, Harga BBM Pertalite di Kota Ini Tembus Rp 50 Ribu Per Liter

Menurutnya SPBU tetap melayani masyarakat seperti biasa sesuai jam operasionalnya.

"Hari ini saya ingin sampaikan apa yang terjadi di Sorong, sejak Jumat isu ini mulai beredar, sampai dengan hari ini, ada 6 SPBU di Kota Sorong, itu total, 6 SPBU itu tidak pernah tutup, sesuai jam operasional," katanya.

Menurut Edi, semua SPBU di Sorong menerima suplai BBM normal tergantung besar-kecilnya kapasitas SPBU tersebut. Ada yang menerima 15-30 kiloliter per harinya.

"Selama isu ini beredar, itu rata-rata setiap SPBU kami suplai sampai 200 persen, artinya kalau dia 20 kl, itu kemarin kami suplai sampai 40 kl," terang Edi.

"Tetapi pertanyaan saya, ke mana yang 20 kl yang berlebihan itu, itu kan hilang begitu saja, dan kemudian beredar pengecer-pengecer yang menjual dengan harga tinggi," imbuhnya.

Pihaknya mengapresiasi Polresta Sorong karena telah mengamankan puluhan penjual BBM eceran liar yang mematok harga di atas standar.

"Alhamdulillah Kapolresta Sorong sudah memerintahkan untuk mengamankan, jadi sudah diamankan kurang lebih 21 pengecer liar yang menjual dengan harga jauh di atas harga eceran tertinggi," kata Edi.

Editor : Panji Nugraha

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa