“Tetap hardtail, makanya dibilang Chopper. Kalau ada yang bilang, ‘kok Café Racer sasisnya hardtail sih’, gue bisa bilang, siapa yang bilang ini café racer kan gue bilang Chopper-Racer,” jelas Atenx sambil tertawa.
Setang pun tidak diubah demi mengejar sitting posture yang sudah dirasa paling optimal. Berikut footstep yang masih standar Chopper.
“Setang tidak diganti, karena kalau ngomong sitting posture kan dari awal salah satu requestnya kan sitting posture tidak boleh berubah. Posisi duduk tidak boleh berubah karena ada info posisi itu udah nyaman,” jelas pria ramah ini.
Selanjutnya dari segi bodywork, Atenx menambahkan fairing baru demi mengejar kesan sporty.
Baca Juga: Pesaing W175 Ini Ganti Ban Ala Tracker dan Tambah Tas, Jadi Ganteng Banget!
Fairing setengah yang tenar dengan sebutan half fairing atau bikini fairing ini dibuat dari pelat galvanis setebal 1 mm.
Termasuk buritan unik ala buntut tawon. Biasanya, Katros Garage menggunakan pelat dengan tebal 1,2 mm dalam membangun motor custom.
“Fairing pakai yang lebih tipis karena kapasitas mesin tidak terlalu besar, hanya 177 cc. Jadi biar nggak terlalu berat juga, handlingnya juga masih tetap enak,”
“Biar center of gravity-nya di bagian depan tidak terlalu berat. Karena kan kalau pakai 1,2 mm kan jadi lebih berat depannya, makanya kita tetap menyesuaikan juga,” tambah Atenx.
Editor | : | Antonius Yuliyanto |
KOMENTAR