Otomotifnet.com - Pengemudi Suzuki Ertiga labrak Kejaksaan Negeri (Kajari) Nganjuk, Jawa Timur ibarat masuk kandang macan.
Sebab, pengemudi Suzuki Ertiga mendatangi Kejari Nganjuk sambil membawa dan sodorkan kartu Badan Intelijen Negara (BIN) palsu, (23/12/21).
Tak perlu waktu lama, pengemudi berinisial RVM tersebut langsung diringkus dan diserahkan ke Polres Nganjuk.
Selain RVM, tiga orang lain yang ikut bersamanya juga diamankan dengan barang bukti kartu BIN palsu dan Suzuki Ertiga.
Kasatreskrim Polres Nganjuk, AKP I Gusti Agung Ananta Pratama membenarkan, pihaknya telah menerima penyerahan tersangka diduga anggota BIN gadungan dari Kasi Intel Kejaksanaan Negeri Nganjuk.
Baca Juga: Mengerikan, Anggota Intel Tewas, Tabrakan Beruntun 6 Kendaraan di JLS Salatiga
"Laporan dari Kejaksaan benar kami terima, dan sementara satu orang yang mengaku angota BIN itu dilakukan pemeriksaan," jelas I Gusti Agung, (23/12/21).
"Sedangkan tiga orang lainya juga akan diperiksa sesuai perannya masing-masing nantinya," kata Agung.
Lebih lanjut, dikatakan Agung, pihaknya masih akan berkoordinasi dengan BIN Daerah Nganjuk untuk memastikan keanggotaan BIN dari tersangka tersebut.
Apabila memang benar anggota BIN gadungan, maka akan diproses sesuai hukum yang berlaku.
"Untuk sementara itu yang bisa kami sampaikan terkait penyerahan seseorang diduga anggota BIN gadungan dari Kejaksaan Negeri Nganjuk tersebut," ucap Agung.
Sementara Kasi Intel Kejari Nganjuk, Dicky Andi Firmansyah SH menjelaskan, kasus diduga anggota BIN gadungan itu berawal kedatangan Suzuki Ertiga ke Kejari sekitar pukul 05:00 WIB.
Ada empat orang yang turun dari kabin Ertiga dan bermaksud mengambil tilang di Kantor Kejari Nganjuk.
Sebab, salah satu dari mereka mengaku anggota BIN dengan menunjukkan kartu anggota BIN.
"Merasa curiga, petugas keamanan Kejari Nganjuk melapor ke Kajari Nganjuk. Saat itu juga kajari memerintahkan pengamanan dan sterilisasi terhadap empat orang itu," ungkap Dicky.
Selanjutnya, pihaknya melakukan pemeriksaan terhadap satu orang yang memegang kartu BIN.
Baca Juga: Geng Motor Biadab, Anggota Polisi Dianiaya, Dipaksa Lepas Seragam dan Dituduh Gadungan
Dalam keterangannya saat diperiksa, orang tersebut mengaku dari BIN Lantamal.
Keterangan yang diberikan itupun berubah-ubah hingga akhirnya mengaku bukan anggota BIN.
"Kami merasa mereka merupakan komplotan yang kemungkinan beroperasi di berbagai tempat dengan modus sama," ujar Dicky.
"Apalagi datang ke kantor Kejari sebelum jam kerja pagi. Makanya keempatnya langsung kami amankan untuk diserahkan ke Polres Nganjuk beserta barang bukti kartu anggota BIN dan mobil yang digunakannya," tutur Dicky.
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR